5 Keistimewaan Telur Asin Brebes yang Membuatnya Ikonik

Radartegal.com – Telur asin Brebes miliki 5 keistimewaan yang membuatnya begitu ikonik. Ia lebih dari sekedar Telur asin yang ada di daerah-daerah lainnya di luar Brebes.

Keistimewaan telur asin Brebes ini juga jadi alasan mengapa ia banyak digemari. Terutama sering jadi salah satu oleh-oleh yang laris dibawa wisatawan sepulang liburan.

Beragam keistimewaan telur asin Brebes ini mulai dari citarasanya, hingga nilai sejarah di dalamnya. Maka dari itu, telur asin mereka tidak akan sama seperti pada umumnya.

Berikut 5 keistimewaan telur asin Brebes yang begitu terkenal dan diminati banyak kalangan. Bukan sembarang kuliner lokal!

BACA JUGA : 4 Pesona Wisata Brebes Wajib Dieksplor First Timer

BACA JUGA : 5 Aktivitas Seru Agrowisata di Kaligua Brebes, Yuk Catat!

5 keistimewaan telur asin Brebes

Tidak dipungkiri bahwa Brebes terkenal akan telur asinnya. Bukan tanpa alasan, pasalnya telur asin daerah ini memiliki sejumlah daya tarik, seperti : 

1. Cita Rasa Masir dan Berminyak

Ciri khas telur asin Brebes yaitu soal rasa yang diberikan. Kuning telurnya memiliki tekstur "masir" atau berpasir, yang berarti pecah dan lumer di lidah, bukan kenyal atau kering.

Selain itu, kuning telurnya juga mengeluarkan minyak berwarna jingga pekat, yang menandakan kualitas baik dan cita rasa gurih yang mendalam. Kombinasi masir dan berminyak ini sangat disukai orang-orang.

2. Bahan Baku Telur Bebek Pilihan

Telur asin Brebes menggunakan telur bebek atau itik pilihan, terutama dari jenis bebek pelari. Telur bebek ini dikenal memiliki kualitas kuning telur yang baik dan cangkang berwarna biru kehijauan yang khas. 

BACA JUGA : 4 Ciri Khas Brebes Selain Telur Asin yang Tak Kalah Ikonik

BACA JUGA : 8 Tempat Rekreasi Keluarga di Brebes Fasilitas Unik dan Seru

Kualitas telur bebek yang digunakan sangat memengaruhi hasil akhir telur asin. Tidak heran mengapa banyak wisatawan membungkus telur asin ini.

3. Proses Pengasinan Tradisional yang Spesifik

Keistimewaan telur asin Brebes juga tidak luput dari proses pengasinan yang tradisional. Meski ada beberapa metode, cara paling umum adalah menggunakan media abu gosok atau tumbukan batu bata merah yang dicampur dengan garam kristal. 

Sumber: