Mitos Tanjakan Cinta di Ranu Kumbolo, Bikin Pendaki Percaya Takdir
Mitos Tanjakan Cinta--
Karena kesakralan airnya, ada beberapa larangan bagi pendaki yang transit di danau ini. Di antaranya ialah pendaki tidak diperbolehkan untuk mandi, mencuci, apalagi buang air di danau.
Jangan coba-coba berenang juga, karena suhunya sangat ekstrim dan kedalamannya mencapai 28 meter.
BACA JUGA: Mitos Diabetes yang Menyesatkan tapi Masih Dipercaya
BACA JUGA: 5 Kebiasaan Populer yang Mitosnya Bisa Bawa Keberuntungan
Terlepas dari kebenaran mitos air suci ini, pendaki memang harus mematuhi larangan tersebut. Dengan tidak melakukan larangan itu, kamu secara otomatis sedang menjaga keindahan Ranu Kumbolo agar tetap awet dan terjaga.
Karenanya, setiap aktivitas di area ini sebaiknya dilakukan dalam jarak 10 meter dari tepi danau. Jika ingin mandi, kamu bisa memanfaatkan toilet umum di area Ranu Kumbolo.
Sebagai informasi, Tanjakan Cinta terletak di sebelah barat Ranu Kumbolo dan merupakan area perbukitan menuju ke puncak gunung. Banyaknya mitos yang menyertai, berawal dari cerita ketika sepasang tunangan hendak mendaki Gunung Semeru.
Konon, ketika melintasi tanjakan cinta, sang pria tiba lebih dulu di puncaknya. Ketika sang pria menoleh ke belakang, tunangannya jatuh terguling karena kelelahan.
BACA JUGA: Jangan Asal Tanam! Mitos Pohon Pepaya di Depan Rumah Menurut Primbon Jawa
BACA JUGA: Mitos Lembu Suro Gunung Kelud dan Kutukannya
Tanjakan Cinta bukan hanya bagian dari jalur menuju puncak Semeru, tapi juga simbol perjalanan emosional yang sarat makna. Mitosnya terus bertahan, diwariskan dari mulut ke mulut oleh ribuan pendaki yang pernah menjejakkan kaki di sana.
Percaya atau tidak, Tanjakan Cinta tetap menjadi salah satu titik paling berkesan dalam perjalanan menuju atap Pulau Jawa.
Demikian informasi yang kami ulas tentang arti mitos Tanjakan Cinta di Ranu Kumbolo, Gunung Semeru. Semoga bermanfaat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


