Menguak Mitos & Sejarah Desa Kedokansayang Tegal, dari Gendowor hingga Makam Keramat

radartegal.com - Selamat datang di desa Kedokansayang Tegal. Sebuah desa dengan segudang kisah masa lalu. Mari kita telusuri bersama.

Lokasi desa Kedokansayang Tegal berada di Kecamatan Tarub. Desa ini berbatasan dengan beberapa desa dari kecamatan lain.

Kekayaan sejarah menjadi daya tarik utama desa Kedokansayang Tegal. Cerita-cerita ini diwariskan secara turun-temurun.

Kita akan mengulik mitos dan legenda yang menyelimuti desa Kedokansayang Tegal. Simak kisah selengkapnya di bawah ini.

BACA JUGA: Menjelajahi Sejarah Baturaden Purwokerto yang Penuh Mitos

BACA JUGA: Mitos Nasi Disemutin, Kepercayaan Turun-Temurun yang Tetap Hidup di Tengah Modernitas

Selain cerita Gendowor, ada satu situs lagi yang tak kalah menarik perhatian, yaitu Makam Mbah Panggang. Makam ini hingga kini masih dikeramatkan oleh warga.

Tempat ini bahkan pernah dipugar dan diberi atap pada tahun 2004 untuk memudahkan para peziarah. Yang unik, makam ini konon pernah dijadikan tempat untuk menyelesaikan sengketa.

Mitos Desa Kedokansayang Tegal

Berikut adalah beberapa fakta dan mitos seputar desa Kedokansayang Tegal yang dirangkum untuk Anda:

1. Asal-Usul Nama yang Penuh "Sayang"

Konon, nama "Kedokan Sayang" berawal dari kekalahan Adipati Gendowor. Gendowor yang sedang kehausan dikalahkan oleh Bagus Suanda saat hendak minum di sebuah empang (kedokan).

Tempat itu lalu dinamai "Kedokan Sayang", karena disayangkan seorang Adipati seperti Gendowor bisa kalah di tempat tersebut.

BACA JUGA: Mitos Bau Singkong Bakar di Malam Hari, Konon Tanda Makhluk Halus Lewat

BACA JUGA: Mitos di Balik Keindahan Gunung Kencana, Tersimpan Cerita Gaib yang Bikin Penasaran

2. Makam Mbah Panggang sebagai Tempat Sumpah

Makam Mbah Panggang di selatan desa sering dijadikan tempat bersumpah bagi orang yang bersengketa. Caranya adalah dengan melompati makam.

Konon, orang yang bersalah tidak akan mampu melompatinya, meski lebarnya hanya untuk satu lompatan biasa.

3. Jejak Pelarian Gendowor yang Menjadi Nama Desa

Perkelahian dan kejar-kejaran antara Bagus Suanda dan Gendowor meninggalkan jejak pada nama-nama desa yang mereka lalui.

Misalnya, saat Gendowor bersembunyi di bawah pohon gayam, tempat itu lalu disebut Desa Kaligayam. Saat ia bersembunyi di bawah pohon cangkring, lahirlah nama Desa Cangkring.

BACA JUGA: Mitos Gua Belanda di Sibolga, Penuh Kisah Tragis Masa Lalu

BACA JUGA: Benarkah Mitos Makan Jambu Biji Bisa Sebabkan Usus Buntu? Ini Penjelasan Medisnya

4. Sosok Gendowor yang Berubah Haluan

Pada masa penjajahan Belanda, hiduplah seorang pengembala kuda bernama Gendowor yang kemudian diangkat menjadi Adipati Tegal. Awalnya Gendowor bersikap tegas menentang Belanda.

Namun, setelah menjadi Adipati, sikapnya berubah 180 derajat justru bersekutu dengan penjajah. Inilah yang memicu konflik dengannya.

Akar Permusuhan dengan Bagus Suanda

Permusuhan Gendowor dan Bagus Suanda berawal dari perbedaan sikap terhadap Belanda. Bagus Suanda menolak bekerja sama.

Gendowor yang marah karena tidak bertemu Bagus Suanda, malah memukuli ayahnya yang sudah tua. Tindakan inilah yang memicu kemarahan Bagus Suanda dan mendorongnya untuk mengejar Gendowor.

BACA JUGA: Sering Terjadi Kejadian Aneh? Ini Mitos Jalan Cadas Pangeran Sumedang

BACA JUGA: Pertanda Rezeki atau Musibah? Ini Mitos Kucing Lahiran di Dalam Rumah

Desa Kedokansayang Tegal terletak di bagian paling utara Kecamatan Tarub. Wilayah ini berbatasan langsung dengan desa-desa dari Kecamatan Kramat di sebelah utara, seperti Jatilawang dan Kematran.

Penutup

Demikianlah sekelumit cerita dan mitos yang membentuk sejarah desa Kedokansayang Tegal. Dari lega Gendowor hingga kesaktian Makam Mbah Panggang, semua menambah khazanah budaya daerah ini.

Warisan cerita ini bukan hanya tentang mitos, tetapi juga tentang nilai-nilai yang dipegang masyarakat setempat. Semoga ulasan tentang desa Kedokansayang Tegal ini bisa menambah wawasan Anda.

Sumber: