BACA JUGA: Rekomendasi Wisata Religi di Pekalongan, Menyusuri Jejak Ulama dan Wali Besar
BACA JUGA: Karyawan Perumda Tirta Ayu Kabupaten Tegal Diminta Jadi Super Tim, Bupati: Berkualitas Unggul
Ia menambahkan, sinergi Pemkab Tegal bersama TNI-Polri dan para ulama diyakini mampu menciptakan suasana masyarakat yang aman, damai, toleran, dan saling mendukung, termasuk dalam menyambut perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 agar berjalan kondusif.
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Tegal KH Tubagus Fahmi, mengatakan kegiatan halaqoh ulama dan doa bersama ini diinisiasi Forkopimda Kabupaten Tegal sebagai doa untuk bangsa dan daerah.
Ia berharap kegiatan tersebut membawa keberkahan dan manfaat, khususnya bagi warga Kabupaten Tegal dan umumnya bagi bangsa Indonesia.
“Doa adalah salah satu senjata paling ampuh. Ketika saudara-saudara kita di Sumatera, Aceh, dan daerah lain tertimpa bencana banjir, longsor, atau gempa, maka ranah kami para ulama dan kiai adalah mendoakan mereka,” tuturnya.
Mengutip lirik lagu Ebiet G. Ade, KH Tubagus Fahmi menyebut bahwa “rumput yang bergoyang” adalah para kiai dan alim ulama yang senantiasa berdzikir dan bermunajat kepada Allah SWT.
“Merekalah yang tiap malam bangun tahajud, beristighfar dan mendoakan agar Kabupaten Tegal tetap selamat, warganya diberkahi, dan selalu dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala,” pungkasnya.