PEMALANG, radartegal.com - Pemalang, sebuah kota kecil di pesisir utara Jawa Tengah, dikenal tidak hanya karena pesona alamnya, tetapi juga karena kulinernya yang khas dan kaya sejarah.
Salah satu ikon kuliner yang melekat di hati masyarakat setempat maupun wisatawan adalah Lontong Dekem khas Pemalang, hidangan tradisional yang telah melegenda sejak dekade 1990-an.
Nama “Dekem” berasal dari bahasa Jawa dialek Pemalang yang berarti “terendam”, merujuk pada cara penyajian lontong yang direndam berulang kali dengan kuah santan berwarna kuning yang mirip gulai.
Proses ini bukan sekadar estetika, melainkan teknik tradisional untuk memastikan rasa rempah benar-benar meresap ke dalam setiap potongan lontong.
BACA JUGA:13 Kuliner Unik Khas Purwokerto yang Wajib Dicicipi, Ada Lumpia Bom hingga Es Brasil
BACA JUGA:5 Destinasi Wisata Kuliner dan Budaya Sehari di Purwokerto
Berikut Radartegal.com akan membahas keunikan dan sejarahnya dari Lontong Dekem khas Pemalang ini. Simak penjelasan lebih lanjut di artikel berikut ini.
Rahasia Cita Rasa Lontong Dekem khas Pemalang
Keunikan utama Lontong Dekem terletak pada kuah santan encer berwarna kuning yang dibuat dari campuran rempah tradisional khas Jawa Tengah, seperti kunyit, lengkuas, jahe, ketumbar, dan terutama sereh yang memberikan sensasi hangat saat disantap.
Tidak seperti kuah opor yang cenderung kental, kuah Lontong Dekem lebih ringan namun tetap kaya rasa. Dalam penyajiannya, kuah ini disiram berulang kali ke atas lontong hingga benar-benar terendam, menciptakan rasa gurih dan hangat yang khas.
Kuliner-kuliner tradisional dengan kuah rempah seperti ini sangat digemari masyarakat karena mampu memberikan rasa kenyang sekaligus kehangatan, terutama saat sore atau malam hari.
BACA JUGA:5 Kuliner Pedas khas Pemalang yang Siap Menggoyang Lidah Pecinta Makanan Ekstrem
BACA JUGA:Mirip Soto Tauco Tegal, Ini Keunikan Soto Tauto Kuliner khas Pekalongan
Lontong Beraroma Daun Pisang
Lontong yang digunakan pun bukan lontong biasa. Dibungkus dengan daun pisang, lontong ini memiliki aroma alami yang menggoda serta tekstur yang lebih lembut dibandingkan lontong plastik.
Aroma daun pisang yang khas menyatu sempurna dengan kuah santan, menciptakan sensasi yang sulit dilupakan di setiap suapan. Sebagai pelengkap, Lontong Dekem disajikan dengan taburan serundeng kelapa, kerupuk mie khas Pantura, dan bawang goreng.
Tidak ketinggalan, sajian ini biasanya didampingi oleh sate ayam dalam dua pilihan: sate goreng dan sate dengan kuah santan yang juga ditaburi serundeng.