Bantuan Alsintan Bikin Petani Pemalang Tersenyum, Penanganan Pascapanen Jadi Lebih Mudah

Bantuan Alsintan Bikin Petani Pemalang Tersenyum, Penanganan Pascapanen Jadi Lebih Mudah

BANTUAN - Sejumlah petani di Kabupaten Pemalang menerima bantuan alat produksi pertanian (alsintan), sebagai penguatan program ketahanan pangan.-dok.-radartegal.com

PEMALANG, radartegal.com - Anggota kelompok tani di Desa Sarwodadi Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang, kini tak perlu pusing-pusing lagi saat menangani pascapanen produksi padinya. Mereka mulai  merasakan banyaknya manfaat pemberian alat dan mesin pertanian (alsintan) bantuan pemerintah. 

Ini sebagaimana yang dirasakan petani-petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sarwosari Desa Sarwodadi. Para petani tak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk memanen hasil tanaman padinya. 

Menurut Ketua Kelompok Tani Sarwosari Casmad, bantuan alsintan yang merupakan bagian dari program ketahanan pangan terbukti sangat berdampak positif. Penanganan pascapanen jadi tambah cepat, dan hasilnya pun lebih banyak.

Program ketahanan pangan yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto, papar Casnad, tidak hanya menyasar diversifikasi produk pertanian. Tapi juga intensifikasi pertanian, yang mengedepankan pada kualitas hasil panen. 

BACA JUGA: DPRD Jateng Minta Ada Intervensi di Pertanian dan Perikanan, Dorong Pengentasan Kemiskinan

Casmad mengungkapkan dulunya para anggota kelompok tani yang diketuainya, tak sedikit mengeluarkan biaya untuk memanen padi. Selain itu, cara konvensional yang dilakukan dengan tenaga manusia, kerap menimbulkan banyaknya padi yang terbuang.

Sehingga kuantitas produksi padi per hektarenya tidak sebanyak, ketika proses panen dilakukan dengan mesin combine. Itulah yang melatarbelakangi kelompok taninya mengajukan proposal Melalui program bantuan mesin tersebut. Tidak hanya itu saja, kelompok taninya juga mengajukan bantuan ke dinas terkait, untuk pengolahan tanah pascapanen  dan perbaikan irigasi.

"Alhamdulillah akhirnya kami mendapat bantuan pembenahan irigasi dan mekanisasi, seperti combine, rotavator (traktor besar), traktor kecil, dan mesin tanam," kata Casmad di Balai Desa Sarwodadi, Selasa 18 November 2025 lalu.

Casmad tak menampik awalnya banyak anggotanya yang pesimis dengan bantuan-bantuan alsintan yang kelompok taninya terima. Ada sebagian petani, ungkap Casmad, yang sempat meremehkan keberadaan combine dan rotavator. 

BACA JUGA: Lahan Pertanian Produktif Semakin Sedikit, Ketua DPRD Jateng Khawatirkan Ketahanan Pangan

Tetapi seiring berjalannya waktu, tambah Casmad, anggapan mereka langsung berbalik, setelah melihat hasilnya. Imbasnya para anggota mulai antusias memanfaatkan bantuan-bantuan alsintan itu, untuk mengolah lahan dan pascapanen padi di lahan-lahan mereka.

Meski demikian, ia menyebut karena masih awal, ada kendala di lapangan. Yakni terkait traktor yang kecil dan sulitnya memperoleh bahan bakar jenis solar.

"Mohon disampaikan, kami para petani kadang dibikin susah, meskipun kami sudah mengurus surat izin tetapi sulit untuk memdapatkan," tuturnya.

Apa yang diungkapkan Casmad dibenarkan Sudarso, anggota Kelompok Tani Sarwosari. Dia menegaskan perlunya penggunaan alat-alat pertanian modern, untuk meningkatkan produksi panen padi petani di desanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: