Deby menjelaskan, bagi kader Penyuluh TBC diperlukan pengetahuan yang cukup tentang penyakit TBC. Agar dapat menjalankan tugas Penyuluhan, Pencegahan dan Penemuan Kasus Baru, sekaligus manajement pengelolaan dan pengendalian Kasus TBC.
BACA JUGA: Raperda RPJMD Dibahas Bapemperda DPRD Kota Tegal dan Pemkot
BACA JUGA: Tujuh Kali Berturut-turut Pemkot Tegal Raih Opini WTP dari BPK
"Itu, agar percepatan Eleminasi TBC 2030 dapat segera tercapai. Saya berharap agar menjadikan pelatihan ini sebagai titik awal gerakan masif, humanis, dan berkelanjutan dalam eliminasi TBC," kata Deby.
Menurutnya, Tegal harus menjadi kota yang tidak hanya peduli. Tetapi juga aktif, sigap, dan solutif dalam urusan kesehatan.
Sebagai informasi, pelatihan itu digelar Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Tegal bersama Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI). Kegiatan diikuti 153 penyuluh, terdiri dari seluruh anggota GOW dan PPTI, Pokjaluh Kemenag dari lintas Agama, Kader TBC dari seluruh kelurahan.