Tawuran Pelajar di Kabupaten Tegal Marak, Anggota DPRD: Tidak Mungkin Sekolah Mengajarkan

Senin 14-10-2024,17:26 WIB
Reporter : Yeri Noveli
Editor : Khikmah Wati

Saiful juga mengingatkan pentingnya peran lingkungan dan masyarakat untuk mencegah tawuran maupun berbagai perilaku kekerasan lainnya pada anak usia remaja. 

Mestinya, setiap sekolah membentuk dan memiliki tim pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah.

BACA JUGA: Diduga Korban Tawuran, 7 Mayat Ditemukan Mengambang di Kali Jatiasih Bekasi

BACA JUGA: Bawa Celurit Hendak Tawuran Jelang Subuh, 2 Remaja di Tegal Diamankan Polisi

Tim itu terdiri dari orangtua, guru, tenaga kerja di sekolah, lingkungan sekitar, masyarakat, RT, RW, di mana sekolah itu berada.

"Pemerintah daerah dan psikolog juga dilibatkan, jadi lebih luas cakupannya,” imbuhnya. 

Dia menyebut, belakangan ini anak berkembang dengan fasilitas yang sangat modern. 

Mereka memanfaatkan smartphone yang difasilitasi dengan internet. 

Sehingga sangat mudah berinteraksi atau bergaul yang menyesatkan.

"Penggunaan smartphone harus ada pendampingan dari orangtua juga. Walaupun anak sudah SMA/SMK, tapi sebenarnya mereka masih labil. Masih sangat mudah terprovokasi. Sehingga di sini peran orang tua sangatlah penting," kata Saiful menyarankan.

BACA JUGA: Maraknya Tawuran Pelajar, Kasus Perundungan, serta Kekerasan Seksual Mencuat dalam Jumat Curhat

BACA JUGA: Aksi Tawuran Remaja di Tegal Memakan Korban, Disdik: Kami Sudah Memberikan Warning Sebelumnya

Dia berujar, komunikasi antara orang tua dan anak adalah salah satu kunci pencegahan tawuran pelajar.

Orang tua perlu mengomunikasikan hal-hal yang harus dihindari dan disikapi dengan baik oleh anak.

“Bagaimana kita menjelaskan yang baik dan buruk. Sebagai orang tua, bisa ambil peran sebagai katalisator. Sehingga anak bisa menangkap atau membentuk persepsi yang tepat,” kata Saiful yang mewakili masyarakat Dapil I meliputi Kecamatan Slawi, Kecamatan Dukuhwaru dan Kecamatan Lebaksiu.

Kategori :