TEGAL, radartegal.com - Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada 2024 di Tegal akhirnya ditetapkan menjadi 212.277. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari DPS sebelumnya yang mencapai 212.606.
Penurunan tersebut disebabkan sejumlah faktor, salah satunya pemilih pindah dan yang meninggal dunia. Itu, diketahui setelah KPU Kota Tegal menggelar rapat pleno terbuka penetapan DPT, Rabu 18 September 2024 siang.
Komisioner KPU Kota Tegal Imam Ghozali usai pleno mengatakan sebelum melakukan penetapan, pihaknya melakukan proses pencocokan dan penelitian (coklit). Itu, dilakukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) hingga didapat DPT.
"Setelah melalui prosss coklit maupun perbaikan-perbaikan maka hari ini DPT bisa ditetapkan. Sehingga, data akurat sesuai dengan realitas yang ada," katanya.
BACA JUGA: Lebih Banyak Laki-laki, DPT Pemilu 2024 di Kabupaten Tegal Sebanyak 1.242.454 Orang
BACA JUGA: Jumlah DPT Pemilu 2024 di Brebes Berkurang 2.786 Pemilih, Begini Penjelasan KPU
Menurut Imam Ghozali, dalam kegiatan itu ditetapkan untuk jumlah DPT dalam Pilkada 2024 di Tegal, yakni 212.277 pemilih. Itu, terdiri dari pemilih laki-laki sebanyak 106.053 dan perempuan 106.224.
"Sementara untuk jumlah TPS sebanyak 376 dan 1 TPS Khusus. Itu, tersebar di 27 Kelurahan yang ada di 4 Kecamatan," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Igo itu mengakui memang ada penurunan jumlah dari DPT sebelumnya. Itu, dikarenakan adanya pemilih yang pindah masuk dan keluar dan meninggal dunia
Ketua KPU Kota Tegal Karyudi Prayitno mengatakan, penyusunan DPT melalui berbagai proses. Dengan mengedepankan prinsip akurat dan melihat kebenaran dan realitas yang ada.
BACA JUGA: Ganda, KPU Kabupaten Brebes Akhirnya Coret 318 Data Pemilih di DPT
BACA JUGA: Gen-Z Dominasi DPT Pemilu 2024, Pemprov Jateng Genjot Partisipasi Pemilih Pemula
"Sehingga data tersebut sudah ter-update atau diperbarui. Bahkan siap diuji seandainya nanti ada tanggapan dari masyarakat," katanya.
Karyudi menegaskan, selama penyusunan DPT, pihaknya mengedepankan aspek kualitatif daripada kuantitatif. Selain itu, juga menerapkan truthfullnes of data, atau data yang sebenarnya sesuai dengan realitia.
"Data inilah yang akan digunakan sebagai data pemilih. Untuk Pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang," tegasnya.