Maka perlu adanya langkah-langkah antisipasi dan peningkatan kewaspadaan dini dalam pencegahan dan pengendalian penyakit Mpox.
BACA JUGA: Menyerang Pelaku LGBT, Cacar Monyet Belum Ada Obatnya, Warganet Sebut Tamu Agung
BACA JUGA: Heboh Cacar Monyet, Pakar Soroti Dugaan Keterkaitan dengan Penyimpangan Seksual
Jagalah kebersihan lingkungan sekitar, termasuk tempat tinggal dan tempat kerja, menghindari mengkonsumsi daging yang diburu dari hewan liar (bush meat).
Membiasakan mengonsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar, menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap saat menangani hewan yang terinfeksi.
Bagi pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit, segeralah memeriksakan diri jika mengalami gejala. Gunakan masker dan jaga jarak jika berada di dekat orang yang sakit.
"Biasakan konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan berolahraga secara teratur untuk menjaga daya tahan tubuh agar tubuh tetap fit," sambungnya.
Dia meminta, masyarakat tidak menyebarkan informasi Mpox yang belum diverifikasi.
Karena dapat menimbulkan kepanikan di masyarakat.
"Ikutilah perkembangan informasi melalui sumber- sumber resmi dan terpercaya,” tutupnya.
Gejala cacar monyet mirip cacar biasa
Dalam acara yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal dr Ruszaeni mengatakan jika penyakit cacar monyet memiliki gejala yang mirip cacar biasa.
Menurut Ruszaeni, virus Mpox yang terdeteksi di Indonesia termasuk dalam varian IIb, yang bisa menyebar antarmanusia melalui kontak langsung cairan tubuh atau lesi.
Karena itu, masyarakat harus waspada.
Karena pola penyebaran Mpox atau virus cacar monyet itu menunjukkan gejala yang mirip dengan cacar biasa.
"Misalnya demam tinggi, ruam kulit yang khas, dan pembengkakan kelenjar getah bening,” ujarnya.