Ruam biasanya terjadi selama satu sampai tiga hari sejak demam.
Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.
Jumlah lesi berkisar mulai dari puluhan hingga ribuan.
BACA JUGA: Pasien Cacar Monyet Pertama Indonesia Keluhkan Ruam dan Cacar di Bagian Alat Kelamin
BACA JUGA: Kasus Cacar Monyet Pertama di Indonesia Ditemukan, Diderita Pasien Laki-laki dari Jakarta
Ruam ini cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki.
Ruam juga dapat ditemukan di mulut, alat kelamin, dan mata.
"Bagi orang yang awam, biasanya ruam Mpox ini terkadang disalahartikan sebagai sifilis atau herpes," ujarnya.
Peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penyebaran
Sementara, Kabid UKM-UKP Dinkes Kabupaten Tegal dr Sarmanah Adi Muraeny MM menjelaskan soal peningkatan Kewaspadaan Dini terhadap Risiko Penyebaran Penyakit Mpox.
BACA JUGA: Bisa Menular Lewat Hubungan Seksual, Virus Cacar Monyet Ditemukan dalam Cairan Sperma
BACA JUGA: Ganjar Minta Masyarakat Jaga Pola Hidup Sehat untuk Antisipasi Cacar Monyet
Dia menyebut, virus cacar monyet saat ini menjadi perhatian publik di berbagai negara dimana sebelumnya terkonsentrasi di wilayah-wilayah tertentu di Afrika.
Saat ini berisiko dapat menyebar ke negara-negara lain termasuk di kawasan Asia Tenggara, khususnya negara Indonesia.
Penyakit Mpox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Monkeypox atau cacar monyet yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun dari manusia ke manusia yang terinfeksi serta melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut.