LEBAKSIU, radartegal.id - Bahayanya HIV AIDS dan kanker serviks saat ini terus disosialisasikan. Apalagi terungkap jika 45 persen bayi dari ibu yang positif HIV berpotensi tertular.
Tingginya kasus HIV-AIDS pada Ibu Rumah Tangga (IRT) di Indonesia karena dipicu beberapa hal. Di antaranya, pendidikan dan pengetahuan, tingkat ekonomi, usia, sikap dan perilaku serta faktor sosial yang bisa menjadi pemicu ibu positif HIV.
Ibu yang positif HIV tidak hanya akan berdampak terhadap dirinya sendiri. Namun juga terhadap anak yang dilahirkan.
Penularan HIV melalui jalur ibu ke anak sebesar 20-45 persen dari seluruh penularan HIV. Karenanya, 45 persen bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV akan tertular.
BACA JUGA: 32 Fasilitas Layanan Kesehatan di Brebes Melayani Rujukan Pengobatan Penderita HIV AIDS
BACA JUGA: 1.060 Penderita HIV AIDS di Brebes Wajib Konsumsi ARV
Tidak hanya itu. Selain tertular, sang bayi yang tertular dari ibu yang positif HIV juga sepanjang hidupnya akan menyandang status HIV positif.
Hal tersebut terungkap saat Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS dan Kanker Serviks yang diikuti ibu-ibu PKK dan para kader kesehatan serta perwakilan RT RW di Desa Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal, Minggu, 18 Agustus 2024.
Pj Kades Lebakgowah Patriawati Narendra mengatakan, sosialisasi ini tujuannya untuk memberikan bekal pengetahuan dan wawasan kepada Ibu-Ibu terhadap bahaya penyakit yang mengintai kaum perempuan.
Nana menyebut, faktor sosial yang utama adalah gender. Ada anggapan bahwa pria menjadi pihak yang kuat dan wanita menjadi pihak yang tertindas dalam hubungan suami istri.
BACA JUGA: 25 Titik Rawan Penyebaran HIV AIDS di Brebes Disweepping
BACA JUGA: 31 Warga Kota Tegal Positif HIV AIDS, Dinkes Terus Lakukan Penelusuran untuk Turunkan Angka Kematian
Ketika seorang ibu positif HIV, pihak ibu sebagai istri yang cenderung disalahkan. Padahal, tidak jarang penularan HIV-AIDS berasal dari suami.
"Pria cenderung tidak terbuka terhadap permasalahan seksual kepada istrinya. Baik yang aman maupun berisiko," terangnya.
Dalam kehidupan berumah tangga, memang perlu adanya keterbukaan. Termasuk hubungan suami istri.