Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah, 3 Kepala Daerah Bersinergi
BERSINERGI - Bupati Tetgal bersama Walikota Tegal dan Bupati Brebes bersinergi kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.-Hermas Purwadi -
SLAWI, radartegal.com - Tiga kepala daerah yakni Bupati Tegal, Walikota Tegal, dan Bupati Brebes bersinergi untuk mewujudkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau PLTSa.
Langkah tersebut merupakan salah satu upaya membahas satu solusi strategis untuk dua masalah besar sekaligus yaitu pengelolaan sampah dan penyediaan energi terbarukan.
Di kesempatan rapat koordinasi tersebut, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menyatakan bahwa beban sampah yang terjadi di tiap-tiap daerah sampai saat ini masih menjadi persoalan tersendiri.
"Jika kita melihat data nasional, persoalan sampah bukanlah persoalan kecil," ungkapnya.
BACA JUGA: 79 Kasus Baru HIV Muncul di Kabupaten Tegal, Bupati Singgung soal Stigma
BACA JUGA: Proyek Jembatan Kalierang Cilongok Molor, Bupati Tegal Murka
Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), pada tahun terakhir tercatat bahwa sampah di Indonesia mencapai lebih dari 38 juta ton per tahun.
Angka ini menunjukkan betapa besarnya beban lingkungan yang harus ditangani oleh pemerintah pusat maupun daerah.
Di level provinsi, Jawa Tengah juga menyumbang lebih dari 5,9 juta ton sampah per tahun, dan menjadikannya salah satu provinsi dengan volume sampah terbesar di Indonesia.
Besarnya sampah ini tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 36 juta jiwa tetapi juga oleh meningkatnya aktivitas ekonomi, urbanisasi, perubahan pola konsumsi, hingga lemahnya budaya pemilahan sampah di sumber.
BACA JUGA: Apresiasi Kiprah Muhammadiyah, Wakil Bupati Tegal Bilang Begini
BACA JUGA: Radar Tegal Award 2025, Bupati Tegal Terima Penghargaan Nugraha Karya Abdi Prasarana
Sementara itu di tingkat daerah, Kabupaten Tegal sendiri juga memproduksi 241.609,56 ton sampah per tahun.
"Angka ini cukup besar untuk ukuran kabupaten dan perlu menjadi perhatian serius terutama bila dibandingkan dengan kapasitas pengelolaan sampah kita yang masih terbatas, baik dari sisi infrastruktur, fasilitas TPA, maupun kemampuan TPS-3R dan bank sampah yang belum merata di seluruh kecamatan dan desa," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



