radartegal.id - P injaman online (pinjol) telah menjadi fenomena yang tidak terhindarkan di kalangan Generasi Z (Gen Z). Bahkan dalam beberapa tahun terakhir utang pinjol menjadi populer di kalangan masyarakat.
Salah satu alasannya, adalah kemudahan akses melalui aplikasi smartphone dan proses pencairan dana yang cepat. Bermodal itu, pinjol menawarkan solusi keuangan instan bagi mereka yang membutuhkan dana mendesak.
Namun, di balik popularitasnya, ada sisi gelap yang sering kali tidak disadari oleh para penggunanya, utamanya terutama Gen Z. Dampak yang diakibatkan bahkan bisa berujung pada bencana finansial.
Nah, buat yang penasaran, erikut ulasan singkat mengenai fakta dan hal-hal yang perlu diperhatikan. Sehingga, tidak akan membawa kerugian ketika menggunakan pinjol sebagai salah satu solusi masalah keuangan.
BACA JUGA: Cegah Utang Membengkak, Begini Langkah-langkah Cepat Melunasi Pinjol Sebelum Terlambat
BACA JUGA:Berencana Utang Pinjol untuk Modal Usaha? Pertimbangkan Ini Sebelum Mengambil Risiko Besar
1. Mengapa Pinjol Begitu Populer di Kalangan Gen Z?
Generasi Z, yang dikenal sebagai generasi digital, tumbuh dalam lingkungan yang sangat terhubung dengan teknologi. Mereka terbiasa dengan kemudahan akses dan kecepatan dalam mendapatkan apa yang mereka inginkan, termasuk dalam hal keuangan.
Pinjol menawarkan kemudahan tersebut, di mana proses pengajuan pinjaman bisa dilakukan dalam hitungan menit. Serta dana bisa langsung cair ke rekening tanpa perlu melalui prosedur rumit seperti di bank konvensional.
Selain itu, banyak dari mereka yang belum memiliki akses ke perbankan tradisional atau belum memenuhi syarat. Untuk mendapatkan kartu kredit, sehingga pinjol menjadi pilihan yang menarik.
Itu, diperparah engan minimnya pengetahuan keuangan di kalangan Gen Z. Sehingga banyak dari mereka yang tidak sepenuhnya memahami konsekuensi dari meminjam uang melalui pinjol.