Dalam perkembangannya, kacang bogares Tegal juga menjadi komoditas kuliner yang terjual secara massal dan dikemas secara modern untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.
Perubahan nama
Perubahan nama Kacang bogares yang sebelumnya kacang tersebut hanya punya nama Kacang Goreng, yang dimasak dengan pasir dan diberi bumbu garam dapur.
Karena rasanya yang enak, gurih, dan sari asin, maka orang banyak yang mencari keberadaan kacang tersebut. Selain itu karena berada di lokasi desa Bogares maka kacang tersebut diberi nama Kacang Asin Bogares yang pertama kali dibuat langsung oleh Bapak Kurdi (Alm.)
beliau menjualnya keliling ke toko kecil. Dengan modal yang minim Bapak Kurdi hanya memproduksi kurang lebih 10 Kg setiap hari. Dengan ulet beliau menggoreng dan menjualnya sendiri selama kurang lebih tiga tahun.
Usaha yang coba-coba menjadi maju bahkan bukan sampingan lagi hingga produksinya mencapai kurang lebih 1,3 ton perbulan. Karena pekerjaan kacangnya semakin banyak, maka beliau dibantu oleh anak-anaknya terutama anak laki-lakinya.
Teknik pengolahan
Sebenarnya, kacang Bogares diproduksi dari olahan kacang tanah yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan rasa yang khas. Proses pengolahannya tidak digoreng, melainkan disangrai.
BACA JUGA: Mengenang Sejarah Dedikasi RA Kardinah di Tegal, Sempat Dirikan Sekolah Kepandaian Putri
BACA JUGA: Sejarah Kelurahan Panggung Tegal, Sarat Kisah yang Terkait Ulama Kharismatik dari Jazirah Arab
Agar timbul rasa yang gurih dan sedikit manis dengan aroma yang khas dan harum, beberapa perajin memberi rasa bawang pada produk kacang.
Demikian informasi mengenai sejarah kuliner kacang bogares khas Tegal yang merakyat sebagai oleh-oleh diperantauan. Semoga bermanfaat.