Tiga negara Eropa, yakni Norwegia, Irlandia, dan Spanyol, telah secara resmi mengakui Palestina sebagai negara. Selain itu, sembilan negara anggota Uni Eropa lainnya juga telah mengambil langkah serupa.
BACA JUGA: Galang Dana untuk Palestina, Guru dan Santri di Kabupaten Tegal Sumbang Rp38,9 Juta
Delapan negara tersebut adalah Bulgaria, Siprus, Republik Ceko, Hungaria, Malta, Polandia, Romania, dan Slovakia, yang telah mengakui Palestina sejak 1988 sebelum mereka bergabung dengan Uni Eropa. Swedia mengakui Palestina sejak tahun 2014.
Pentingnya Aliansi Kemanusiaan
Erdoğan menyerukan pentingnya aliansi kemanusiaan untuk segera bertindak. Ia menegaskan bahwa dunia harus bersatu dalam menghadapi kekejaman dan memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati di mana pun.
Menurut Erdoğan, hanya dengan kerjasama global yang kuat, kita dapat menghentikan tindakan brutal dan memastikan perdamaian yang berkelanjutan.
PBB dan Masa Depan Palestina
Kritik Erdoğan terhadap PBB bukanlah hal baru. Banyak pihak telah lama mempertanyakan efektivitas PBB dalam menangani berbagai konflik global, termasuk konflik Palestina-Israel.
Ketergantungan pada lima negara dengan hak veto, yang sering kali memiliki kepentingan politik dan ekonomi mereka sendiri, seringkali menghambat penyelesaian konflik.
Namun, pengakuan Palestina oleh lebih banyak negara menunjukkan bahwa ada dukungan internasional yang signifikan untuk hak-hak Palestina. Langkah ini memberikan harapan bahwa tekanan internasional yang terus meningkat mungkin suatu hari akan memaksa perubahan kebijakan yang nyata.
Kesimpulan
Dunia saat ini berada pada titik kritis di mana tindakan dan keputusan kita akan membentuk masa depan. Seruan Erdoğan kepada PBB dan dunia internasional menekankan pentingnya tindakan kolektif dan solidaritas global dalam menghadapi ketidakadilan dan kekejaman.