Radartegal.id - Dugaan penguntitan terhadap Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah oleh Bripda Iqbal Mustofa, aanggota Detasemen Khusus Antiteror (Densus 88) masih menjadi perbincangan hangat.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto pun angkat bicara terkait isu tersebut.
Menkopolhukam Hadi Tjahjanto merespons dengan menyebut bahwa dugaan penguntitan tersebut merupakan "berita simpang siur". Ia tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai peristiwa tersebut, namun menegaskan bahwa hubungan Kejaksaan Agung dan Polri secara umum aman dan tidak ada masalah.
"Biarlah biar saya nanti yang akan berbicara dengan keduanya," ujar Hadi, merujuk pada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin. Ia menekankan pentingnya menjaga marwah masing-masing institusi dan meyakinkan masyarakat bahwa situasi aman.
Kronologi Kejadian dan Kecurigaan Penguntitan
Sebelumnya, seorang anggota Densus 88 tertangkap saat sedang menguntit Jampidsus Febrie Adriansyah di sebuah restoran di Jakarta Selatan pada Minggu malam. Dua orang yang dicurigai sebagai pelaku masuk ke restoran dan duduk di area merokok, salah satunya mengarahkan alat perekam ke arah meja Febrie.
Kecurigaan muncul karena mereka terus menggunakan masker dan hanya sesekali merokok. Seorang anggota Polisi Militer yang mengawal Febrie langsung mengamankan salah satu orang, sementara yang lainnya melarikan diri. Interogasi mengungkapkan bahwa pria yang tertangkap adalah anggota Densus 88.
Identitas Diduga Lakukan Penguntitan
Terungkapnya identitas Bripda Iqbal Mustofa menarik rasa penasaran publik. Berasal dari keluarga sederhana di Kalinyamat Wetan, Tegal Selatan, Kota Tegal, Iqbal Mustofa memiliki kisah hidup yang inspiratif.
Ayahnya, Sunarto, bekerja sebagai marbot masjid, sedangkan sang ibu, Warikha, berjualan es cendol untuk menghidupi keluarga. Sejak kecil, Iqbal Mustofa menunjukkan tekad yang kuat untuk mengubah nasib keluarganya. Ia dikenal rajin membantu sang ibu berjualan es cendol dan ayahnya membersihkan karpet masjid.
BACA JUGA: Bripda Randy Bagus, Polisi yang Paksa Pacarnya Dua Kali Aborsi Dipecat Tapi Masih Ditahan, Kenapa?
Tekadnya yang pantang menyerah mengantarkan Iqbal Mustofa untuk meraih mimpinya menjadi anggota polisi. Pada tahun 2018, Iqbal Mustofa berhasil lolos seleksi dan menjadi salah satu dari enam orang asal Tegal yang mengikuti pendidikan polisi.