Radartegal.id – Bagi Anda warga Tegal, maka kurang pas apabila tidak mengetahui bagaimana asal-usul Kota Slawi, ya. Untuk itu, simak ulasan ini sampai selesai, ya.
Kota Slawi merupakan ibukota dari Kabupaten Tegal yang diresmikan pada tanggal 24 Januari 1989. Namun bagaimana asal-usul Kota Slawi? Kota Slawi mempunyai luas daerah 13,63 km dan mayoritas daerahnya diklaim banyak berladang ke sawah. Berikut ini asal-usul Kota Slawi singkat. Seperti yang Anda ketahui bahwa Ki Gede Sebayu menjadi tokoh pendiri tlatah Tegal yang kemudian diangkat menjadi Juru Demung (Tumenggung) pada tanggal 18 Meret 1601 silam. Berikut ini asal-usul Kota Slawi secara singkat. BACA JUGA: Sejarah Berdirinya Kota Slawi, Perjuangan Ki Jadug Menangkan Sayembara Putri Cantik Ki Gede Sebayu BACA JUGA: Sejarah Monumen GBN di Slawi, Jejak Penumpasan Gerakan DI/TIII di Tegal dan Sekitarnya Asal-Usul Kota Slawi Dalam buku Ki Gede Sebayu, Babad Negeri Tegal. Diketahui saat itu Kalisoka yang menjadi tempat tinggal Ki Gede Sebayu beserta keluarga dan pengikutnya telah menjadi salah satu pusat pemerintahan Kabupaten Tegal. Namun, terjadi perubahan sedikit demi sedikit, salah satunya saat membendung Kali Gung di Danawarih sebagai upaya untuk membuat saluran irigasi. Tibalah di mana Ki Gede Sebayu bermaksud untuk melakukan renovasi masjid (yang sekarang bernama Masjid Kewalian Kalisoka) yang terdapat di Padepokan Karangmangu, Kalisoka. Mendengar hal tersebut, persiapan pun akhirnya dilakukan seperti mencetak batu bata dan bahan bangunan lainnya. Salah satu bahan penting dalam merenovasi masjid yakni sebatang pohon jati sebagai tiang penyangga utama masjid tersebut. Pohon jati tersebut dicari oleh Ki Jaga Sura dan Ki Sura Laweyan. Untuk proses pencarian pohonjati memakan waktu beberapa hari hingga dilaporkan telah ditemukan pohon jati besar di Dukuh Babakan Desa Jatimulya Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. BACA JUGA: 6 Rekomendasi Tempat Bukber di Slawi, Buruan Reservasi dan Nikmati Momen Kebersamaannya BACA JUGA: Sejarah Slawi: Sayembara Putri Ki Gede Sebayu dan Pohon Jati Ajaib yang Kini Jadi Masjid Kalisoka Karena pohon jati tersebut terlalu besar, kemuduian Ki Gede Sebayu mengutus beberapa orang untuk menebang pohon tersebut. Namun, hal tersebut tidak mendapatkan hasil apa pun. Beberapa orang menganggap bahwa pohon tersebut bukan sembarang pohon. Mendengar hal tersebut, Ki Gede Sebayu dan Nyi Gede Sebayu (Siti Maryam/ Siti Gumayun/ Raden Ayu Buyut Mas), istri dari Ki Gede Sebayu memutuskan untuk membuat sebuah sayembara. Ada pun isi sayembara tersebut yakni barang siapa yang dapat menebang pohon jati, maka akan dinikahkan dengan putri mereka yakni Raden Ayu Rara Giyanti Subhaleksana. Putri tersebut dinilai cantik dan tekun beribadah sehingga banyak sekali orang tertarik untuk mengikuti sayembara tersebut. Tibalah sayembara tersebut dilakukan, keluarga Ki Gede Sebayu menyakiskan para peserta di bawah pohon beringin yang rindang. Namun, semuanya gagal hingga tibalah giliran kesatria ke-25 (dalam bahasa Jawa adalah selawe). BACA JUGA: 3 Tempat Wisata di Slawi Gratis Nuansa Alam yang Cocok untuk Kulineran Hingga Hiking, Ga Perlu Beli Tiket BACA JUGA: Sejarah Taman Pancasila Kota Tegal, Ternyata Punyai Nama Asli Taman Wilhelmina Ksatria tersebut merupakan Ki Jadug yang tinggal di Dukuh Sumbregan Desa Slarang Kidul Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal. Lalu, bagaimana Ki Jadug menebang pohon jati tersebut? Dengan sikap seperti akan mendorong, Ki Jadug merapal ajian “Bala Demit Seketi”. Lalu, tiba-tiba datanglah angin dan suara gemuruh, pohon di sekitarnya pun meliuk-liuk. Bahkan peserta atau pun penonton banyak yang terpental. Kemudian, seketika pohon jati tersebut roboh. Ki Jadug pun mengucapkan syukur dan para penonton sorak-sorai bertepuk tangan menyaksikan keberhasilannya. Lalu, Ki Jadug pun menuju panggung dan Raden Ayu Rara Giyanti Subhaleksana bersemu merah. Orang-orang meninggalkan tersebut pun dengan hati lapang. Kelak tahulah mereka bahwa santri Ki Jadug merupakan seorang bangsawan Mataram. Ia sengaja mengembara untuk berguru dan berdakwah. BACA JUGA: Sejarah Berdirinya Masjid Tukul di Tegal, Ternyata Dibuat Seorang Wali BACA JUGA: Mitos Tanah Jawa di Gunung Tidar, Terdapat Makam Keramat dan Sejarah Pertarungan Dua Tokoh Terkenal Setelah menikah dengan Rara Giyanti, dia pun menggunakan nama aslinya yakni Pangeran Purbaya. Mereka akhirnya hidup bahagia dan terkenal sebagai tokoh terpandang di daerah Tegal. Untuk nama Selawe berarti dua puluh lima itu karena ksatria yang datang mengikuti sayembara mendapatkan Rara Giyanti berjumlah dua puluh lima. Sebab, dari peristiwa tersebut akhirnya desa itu dinamakan dusun Selawe. Seiring berjalannya waktu terucaplah Selawei atau Slawi seperti saat ini. Demikian ulasan mengenai asal-usul Kota Slawi secara singkat. Semoga bermanfaat.Asal-usul Kota Slawi, Kisah tentang Ki Gede Sebayu dan Ksatria ke-25
Rabu 22-05-2024,11:50 WIB
Reporter : Ranti
Editor : Khikmah Wati
Kategori :
Terkait
Rabu 27-11-2024,16:40 WIB
Peringati Hari Pohon Sedunia, 15 Ribu Bibit Ditanam Warga Kalisoka Kabupaten Tegal
Jumat 01-11-2024,15:47 WIB
3 Pejabat Tinggi Pratama Dilantik, Pj Bupati Tegal Minta Kawal Ini
Senin 29-07-2024,11:39 WIB
Dianggarkan Rp893 Juta, Jalan di Jantung Kota Slawi Kabupaten Tegal Diperbaiki
Senin 24-06-2024,08:20 WIB
Mengenal Raden Ayu Roro Gianti Subalaksana, Putri Ki Gede Sebayu yang Terkenal Cantik dan Cerdas
Minggu 02-06-2024,16:58 WIB
Kisah 25 Candi Yang Menjadi Asal-usul Kota Slawi, Konon Disediakan untuk Para Perjaka
Terpopuler
Senin 23-12-2024,10:33 WIB
Harga OTR Honda ICON e: dan CUV e: di Jateng, Ternyata Gak Terpaut Jauh dengan Honda PCX Guys
Senin 23-12-2024,13:45 WIB
850 Bidang Aset Tanah Pemkab Brebes Sudah Bersertifikat
Senin 23-12-2024,11:15 WIB
4 Tempat Populer di Tegal yang Mitosnya Bisa Dekatkan Jodoh
Senin 23-12-2024,07:10 WIB
Kenapa Batik khas Pekalongan lebih Mendunia dari pada Batik Solo? Berikut Penjelasannya
Senin 23-12-2024,08:34 WIB
Dibuka Pj Wali Kota, Gelaran Musda XIV KNPI Kota Tegal Sukses Pilih Ketua Baru Secara Aklamasi
Terkini
Senin 23-12-2024,20:58 WIB
Pastikan Perayaan Natal di Tegal Berjalan Aman, Personel Polisi Disebar Jaga Gereja
Senin 23-12-2024,20:34 WIB
7 Kerajinan Tangan Khas Pekalongan untuk Souvenir atau Oleh-oleh
Senin 23-12-2024,19:58 WIB
4 Wisata Alam Menyegarkan di Tegal Jauh dari Hiruk Pikuk Kota
Senin 23-12-2024,19:32 WIB
Puncak Arus Mudik Libur Nataru Terjadi Pada Lusa
Senin 23-12-2024,18:47 WIB