RADAR TEGAL- Tidak buang air kecil saat beribadah kerap dianggap sesuatu yang menguntungkan. Namun, bagi jemaah haji hal ini justru harus diwaspadai sebagai tanda ada masalah kesehatan.
Hal ini seperti diungkap Dr. Karmijono, kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Sabtu, 11 Mei 2024. Dia mengatakan, gejala tidak buang air kecil saat beribadah justru harus diwaspadai jemaah haji.
Karena hal tersebut merupakan tanda dehidrasi. Idealnya, jemaah haji itu harus buang air kecil satu jam sekali.
"Jika ditanya, bagaimana ibadah Anda? Alhamdulillaah, dilancarkan tidak kencing sama sekali. Anda harus waspada," katanya di Madinah.
BACA JUGA: Dapat Fasilitas Fast Track, 352 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Dilepas Pj Gubernur Jateng
Untuk mencegah dehidrasi pada jemaah haji, menurut Karmijono bisa menggunakan oralit. Karena garam itu sifatnya mengikat air.
"Jika minum ditambahkan dengan oralit itu bagus," katanya.
Namun saat minum harus memperhatikan jangan minum yang dingin. Karena ada air zam zam cold dan non cold.
"Sebaiknya minum yang non cold (tidak dingin)," kata Karmijono.
Karena jika minum yang cold, suhu air yang kontras dengan suhu tubuh, tidak baik bagi tubuh. Jika langsung mengkonsumsi air dingin, yang suhunya terlalu kontras dengan suhu tubuh, maka bisa timbul sensasi tidak nyaman, misalnya pusing, kembung, perih ulu hati, dan sebagainya.
BACA JUGA: Mulai Berangkat 12 Mei 2024, Jemaah Haji Indonesia Diminta Waspadai Cuaca Saudi yang Sangat Panas
Artinya, pada cuaca yang panas harus banyak minum air, dengan porsi sedikit-sedikit tapi rutin. Dan minumlah air non cold (tidak dingin) yang tidak membuat tubuh kaget.
Untuk mencegah dehidrasi pada jemaah haji, Karmijono memberikan tips yaitu dengan minum air sedikit-sedikit tapi ajek (rutin) untuk mencegah buang air kecil berlebihan.
"Karena di sini berbeda dengan di Indonesia. Jika di Indonesia, panas orang keringatan. Di sini tidak. Sehingga tidak terasa haus," katanya.