RADAR TEGAL - Anggota Komisi II DPRD Brebes Khariroh meminta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Brebes untuk memaksimalkan potensi pajak daerah dengan sisa waktu yang ada. Pasalnya, hingga saat ini capaian 11 potensi pajak di Brebes belum ada yang mencapai 100 persen.
"Tinggal kurang dari dua bulan lagi, kami harap kepada Bapenda untuk memaksimalkan potensi pajak daerah," ujarnya.
Sebelumnya, dari 11 obyek pajak daerah yang ada di Brebes masih ada yang baru mencapai 20 persen lebih. Yakni, Pajak Mineral Bukan Logam dan Bagunan (Minerba). Data dari Badan Pendapatan (Bapenda) Kabupaten Brebes hingga akhir Otober realisasi Pajak Minerba masih diangka 20,35%.
Data dari, Pajak Minerba pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni Kabupaten Brebes sebesar Rp3.900.000.000. Jumlah tersebut naik pada APBD Perubahan Kabupaten Brebes menjadi Rp5.050.000.000. Hingga 31 Oktober 2023, realisasi Pajak Minerba mencapai Rp1.036.775.426. Atau baru 20,35 persen dari target yang ditentukan.
BACA JUGA:Sisa Dua Bulan, Capaian Pajak Minerba di Kabupaten Brebes Baru 20,53 Persen
Menanggapi hal itu, Kepala Bapenda Kabupaten Brebes Subandi saat ditemui di kantornya beberapa waktu laku menyampaikan pihaknya akan terus berupaya memenuhi target Pajak Minerba. Sehingga, akhir tahun nanti target tersebut bisa terealisasi. "Insyaallah, kami optimis target tersebut bisa terealisasi. Kami akan upayakan," ujarnya.
Dari 11 penerimaan pajak daerah, hanya Pajak Bumi Bangunan Perkotaan dan Pedesaan (PBB-P2) yang realsiasinya di atas 90 persen. Yakni, 90,65 persen atau senilai Rp49.857.565.820 dari target yang mencapai Rp55 miliar.
Sedangkan lainnya, baru di atas 70 persen dan 80 persen. Misalnya, Pajak Hotal dari target Rp550.000.000 sudah terealisasi 84.56 persen atau Rp465.086.566. Kemudian, Pajak Restoran dari target 7.000.000.000 hingga akhir Oktober lalu sudah tercapai Rp5.082.594.808. Atau baru mencapai 82,46 persen.
Masih disampaikan Khariroh, Bapenda diminta untuk tetap turun ke lapangan untuk dapat memaksimalkan potensi pajak. Dia menyampaiakan, khusus untuk PBB-P2, dia mengapreasi karena sudah di atas 90 persen. "Jadi dengan siswa waktu yang ada, kami meminta Bapenda untuk mengoptimalkan pendapatan disektor pajak," pungkasnya. (*)