Mitos Pohon Dewandaru Gunung Kawi Masih Dipercaya sebagai Pembawa Keberuntungan

Minggu 15-10-2023,05:15 WIB
Reporter : Sosa Kinsty
Editor : Sosa Kinsty

RADAR TEGAL - Banyak mitos yang ada di gunung maupun laut. Salah satunya pada Gunung Kawi yang identik dengan pohon Dewandaru. 

Banyak orang yang percaya dengan mitos Pohon Dewandaru karena bisa mendapatkan keberuntungan. Bahkan mitos tersebut masih dipercaya sampai sekarang.

Oleh karena itu, kami akan memberikan informasi mengenai mitos Pohon Dewandaru yang dapat kamu simak dalam artikel ini. Seperti namanya yang artinya kesabaran, buah pada pohon ini jatuh dengan waktu yang berbulan-bulan.

Berikut penjelasan yang dapat kamu simak tentang mitos Pohon Dewandaru yang ada di Gunung Kawi. Simak selengkapnya yang harus kamu simak dibawah ini.

BACA JUGA:  Mitos Jalak Lawu yang Bikin Bulu Kuduk Merinding, Uniknya Bisa Menuntun Para Pendaki

Mitos Pohon Dewandaru Gunung Kawi

Di Pesarean Gunung Kawi, pohon Dewandaru tumbuh berdiri persis di depan bangunan makam Eyang Jugo dan Eyang Imam Sujono. Pagar besi dipasang memutari letak di mana pohon Dewandaru berdiri.

Menurut Kadir, ketua RT yang tinggal di belakang kompleks pesarean Gunung Kawi mengatakan, pohon Dewandaru biasanya berbuah pada bulan Desember.

Banyak pengunjung atau peziarah ingin mendapatkan buahnya. Selain daun dari pohon Dewandaru yang dipercaya bisa membawa keberuntungan bagi pemiliknya.

"Buahnya biasanya tumbuh saat Desember, memang banyak yang percaya bisa membawa berkah. Ketika mendapatkan daun atau buahnya," ujar Kadir kepada detikJatim, Jumat 13 Oktober 2023.

Setahu Kadir dari cerita turun-temurun, pohon Dewandaru yang tumbuh di pesarean Gunung Kawi berasal dari tongkat Kyai Zakaria I atau dikenal sebagai Eyang Jugo.

"Dulu katanya dari tongkat Eyang Jugo yang ditancapkan, kemudian tumbuh menjadi pohon Dewandaru," bebernya.

Pohon Dewandaru juga tumbuh di Keraton Gunung Kawi yang terletak di Dusun Gendoga, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.

Dewandaru di Keraton Gunung Kawi berada di sisi timur dari pelataran keraton. Batang pohon dibungkus kain dengan motif kotak-kotak hitam dan putih.

Pohon ini juga dikeramatkan oleh orang-orang. Konon katanya, jika bertapa di bawah pohon itu hingga kejatuhan buah, daun, atau benda lain kemudian dibawa pulang, maka akan mendapatkan keistimewaan tertentu termasuk bisa menjadi kaya.

Kategori :