Bangunan ini memberikan pengalaman berbelanja yang tak terlupakan, di mana transaksi dapat berlangsung dalam suasana yang bersih, terlindung dari sinar matahari, panas, dan hujan.
Keinginan untuk menjelajahi pasar ini semakin besar ketika kita mengetahui bahwa Sunan Pakubawana X sendiri yang meresmikannya pada 13 Januari 1930, dan memberikan nama Pasar Harjonagoro.
Tertarik untuk mengunjungi Pasar Gedhe Harjonagoro dan mengintip keindahan arsitektur bersejarahnya? Anda akan menemukan pesona unik yang tidak dapat disamakan dengan pasar modern lainnya.
Bangunan kolonial yang memukau dan pengaruh kosmologi Jawa dalam tata ruang akan membawa Anda dalam perjalanan melintasi zaman. Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan atmosfir sejarah di antara deretan toko-toko tradisional.
Pasar Gedhe Harjonagoro di Solo adalah bukti abadi keahlian arsitektur Ir. Thomas Karsten dan simbol kebersamaan antara pasar dan keraton dalam tata ruang berdasarkan kosmologi Jawa.
Konsep Indis yang diadaptasi menciptakan suasana nyaman bagi pembeli dan penjual, yang sulit ditemukan di pasar tradisional.
Keberadaannya yang telah melewati berbagai zaman, serta peresmian yang dilakukan oleh Sunan Pakubawana X, menambah daya tarik pasar ini sebagai destinasi bersejarah yang menarik untuk dikunjungi.
Jika Anda ingin merasakan pesona masa lalu yang masih terjaga hingga saat ini, Pasar Gedhe Harjonagoro adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi.