Ia pun ingat akan wangsit yang bisa menjadikannya abadi. Ia menjadi bersemangat untuk memakan telur itu saat tiba di rumah.
Esok harinya, Ki Pasir memasak telur itu. Sedangkan, istrinya sudah pergi mencari kayu bakar di hutan.
Selesai memasak, ia memakan telur itu. Tak lupa juga menyisakan sebagian untuk Nyi Pasir.
Setelah selesai makan, ia pergi ke ladang dengan suasana hati bahagia. Entah bagaimana, ia merasa tubuhnya lebih segar dan kuat.
Perwujudan makhluk besar menyeramkan
Entah mengapa juga, tiba-tiba saja kepalanya terasa sangat pening. Seluruh tubuhnya juga terasa gatal.
Rasa gatal di kulit yang ia garuk mengeluarkan uap panas. Karena panik, Ki Pasir bergegas mencari sumber air terdekat untuk meredakan gatal di kulitnya.
Akhirnya, ia pun menemukan sumber air itu dan segera berendam di sana. Namun hal tak terduga terjadi. Ia berubah menjadi ular naga yang besar dan panjang.
Sementara itu, Nyi Pasir sudah sampai di rumah dan membawa kayu bakar yang cukup banyak. Lalu, Nyi Pasir melihat ada makanan terbungkus daun pisang.
Ternyata, itu adalah telur rebus. Ia pun memakan separuh telur itu. Tak lama setelahnya, hal yang sama terjadi kepada Nyi Pasir seperti sebelumnya dirasakan Ki Pasir.
Nyi Pasir panik dan pergi ke ladang mencari suaminya. Namun tak ia temukan suaminya di sana. Karena tidak kuat menahan rasa panas dan gatal, ia mencari sumber air terdekat.
Dari arah sumber air, ia mendengar suara gemuruh hewan mengamuk. Ia melihat makhluk besar seperti ular naga. Dan entah mengapa, ia bisa tahu kalau hewan itu adalah suaminya.
Namun tetap saja, Nyi Pasir masih panik. Ia terpeleset dan terguling masuk ke dalam sumber air. Sama seperti Ki Pasir, ia berubah menjadi ular naga raksasa.
Gunung Lawu yang hampir tenggelam
Di dalam air itu, Nyi Pasir marah karena telah berubah menjadi ular naga. Ki Pasir pun marah karena tidak terima dirinya juga menjadi ular naga.
Karena diselimuti amarah besar, mereka berdua berniat menenggelamkan Gunung Lawu.