Sejarah Hantu Laut yang Kali Pertama Dijumpai di Tegal, Kini Ditakuti di Seluruh Dunia

Sabtu 29-07-2023,09:46 WIB
Reporter : Zuhlifar Arrisandy
Editor : Zuhlifar Arrisandy

RADAR TEGAL - Tegal adalah salah satu wilayah paling timur Provinsi Jawa Tengah. Banyak sekali cerita yang melegenda di Tegal yang mengguncangkan dunia, termasuk soal hantu laut.

Wilayah Tegal yang persis berada di pesisir Pantai Utara Jawa (Pantura), membuat warganya kental dengan nuansa maritim. Sehingga kemunculan hantu laut kali pertama di Tegal ini pun, kian menegaskan identitasnya sebagai Kota Bahari.

Lalu apa dan bagaimana sebenarnya hantu laut yang kali pertama dijumpai di Tegal tersebut? Hantu laut adalah sebutan khusus untuk pasukan Korps Marinir TNI AL, yang lahir di Tegal pada 15 November 1945.

Hantu Laut sebutan lain Korps Marinir awalnya berasal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) Laut, usai proklamasi kemerdekaan Indonesia. Korps Marinir kemudian menjadi Pangkalan IV Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI).

Lahirkan tokoh-tokoh dan pahlawan nasional

Selanjutnya Korps Marinir menjadi Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL).  Tidak sedikit tokoh-tokoh TNI AL yang lahir dari Korps Marinir di Tegal. Antara lain Laksamana TNI RE Martadinata, Laksamana Muda TNI Yos Soedarso, Laksamana Muda TNI Agoes Soebekti, Letnan Jenderal TNI Ali Sadikin, dan Kolonel Darwis Djamin. 

BACA JUGA:Jejak Sejarah Kota Tegal pada Masa Kolonial Belanda: Punya Pengaruh Melekat di Arsitektur Kota

Laksamana TNI RE Martadinata merupakan  salah satu pahlawan nasional yang juga pernah menjabat Menteri Panglima TNI . Sedangkan  Laksamana Muda TNI Yos Soedarso adalah  pahlawan nasional yang gugur dalam pertempuran di Laut Aru .

Sementara itu Komandan Korps Marinir Pertama Laksamana Muda TNI Agoes Soebekti, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Letnan Jenderal TNI Ali Sadikin.  Sedangkan Kolonel Darwis Djamin merupakan komandan pertama Pangkalan IV ALRI yang kini bernama Lanal Tegal.

Di Tegal pernah ada sekolah perwira

Tertatanya kelembagaan Korps Marinir di Tegal dengan melahirkan sejumlah tokoh-tokoh TNI AL, karena saat itu sudah memiliki sistem pendidikan dan armada yang lengkap. Di Tegal sendiri saat itu  ada tiga lembaga pendidikan TNI AL. 

Pertama sekolah kadet bintara AL yang berlokasi di wilayah Gayam, saat ini adalah Jalan Gajah Mada Tegal.  Kemudian yang kedua sekolah opsir atau perwira AL, lokasinya berada di Desa Kalibakung Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal. 

Terakhir adalah Sekolah Angkatan Laut (SAL) di Yayasan Pius Jalan Kapten Ismail Kota Tegal.  SAL berdiri setelah adanya agresi militer Belanda pertama, dan lembaganya  berada di bawah tanggung jawab Markas Besar TNI AL di Jogjakarta. 

BACA JUGA:Sejarah Pertempuran Palagan Tirus Kota Tegal: Kisah Heroik Kapten Soedibjo dan Letkol Sudiarto

Berikutnya saat muncul agresi militer Belanda kedua, lembaga pendidikan tersebut kemudian berpindah tidak lagi di Tegal.  Sistem pendidikannya sudah tersusun baik, dengan metode pembelajaran untuk mendidik kadet, bintara, dan perwira. 

Kategori :