Ritual Adat dan Simbol-Simbol
Fakta unik lainnya adalah beragam ritual adat dan simbol-simbol yang digunakan dalam prosesi Tiwah. Mulai dari tari-tarian, musik, hingga nyanyian adat, semua unsur ini menambahkan kekayaan budaya pada ritual Tiwah.
Selain itu, simbol-simbol seperti patung-patung kayu dan hiasan kepala kerbau juga memiliki makna dan fungsi tersendiri dalam upacara ini.
Penentuan Tanggal dan Pelaksanaan Ritual
Penentuan tanggal pelaksanaan ritual Tiwah juga memiliki fakta unik tersendiri. Masyarakat Dayak Ngaju meyakini bahwa prosesi Tiwah harus diselenggarakan pada saat musim kemarau atau musim kering.
Hal ini dikarenakan akses ke lokasi pemakaman dan persiapan lainnya dapat berlangsung dengan lebih mudah. Penentuan tanggal ini juga melibatkan dukun atau sesepuh adat yang memiliki pengetahuan khusus dalam astrologi dan ramalan.
Nilai Keharmonisan dengan Alam
Salah satu hal yang menonjol dari ritual Tiwah adalah nilai keharmonisan dengan alam. Masyarakat Dayak Ngaju memiliki hubungan yang erat dengan lingkungan sekitarnya, dan dalam prosesi Tiwah mereka sangat memperhatikan keseimbangan alam.
Dalam beberapa aspek upacara, mereka menggunakan bahan-bahan alami yang berasal dari hutan sekitar, menunjukkan rasa hormat terhadap alam dan ekosistemnya.
Peran Komunitas dalam Ritual Tiwah
Ritual Tiwah bukanlah upacara pribadi, melainkan melibatkan seluruh komunitas atau klan. Dalam prosesi Tiwah, seluruh anggota klan berkumpul untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas dan menghormati roh orang yang meninggal.
Hal ini menunjukkan betapa kuatnya rasa kebersamaan dan persatuan di antara masyarakat Dayak Ngaju.
BACA JUGA: Tradisi Unik Desa Trunyan Bali: Mayat Disini Enggak di Kubur?