Sekepat bermakna masyarakat Suku Sasak tidak menerima sembarangan orang masuk ke dalam rumah, sehingga dibangun tempat sendiri untuk tamu. Sementara sekenam merupakan tempat berkumpul keluarga.
3. Bale Bonder
Terdapat pula Bale Bonder yang biasanya digunakan oleh para pembesar suku dan terletak di tengah pemukiman. Pembesar suku ini setara dengan pejabat desa.
Bale Bonder berbentuk segi empat bujur sangkar yang ditopang sembilan tiang. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu, ujung atapnya menggunakan penutup berbentuk kopyah berwarna hitam.
Selain sebagai tempat tinggal pejabat desa, Bale Bonder berfungsi sebagai persidangan adat dan tempat untuk menyimpan benda-benda bersejarah warisan keluarga.
4. Dalam Loka
Dalam Loka adalah rumah adat Nusa Tenggara Barat yang digunakan oleh para raja. Dalam bahasa Sumbawa 'Dalam Loka' memiliki arti istana. Dalam Loka ini merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan Sumbawa.
Rumah adat ini berbeda dengan rumah adat Nusa Tenggara Barat lainnya. Rumah ini berbentuk rumah panggung dengan dinding kayu dan atapnya tidak lagi terbuat dari jerami.
Rumah adat ini terletak di Sumbawa dan sudah beralih fungsi menjadi museum dan cagar budaya Nusa Tenggara Barat.
5. Berugaq Sekepat
Terakhir, ada rumah adat yang dikenal dengan Berugaq Sekepat, rumah ini biasanya menjadi tempat penerimaan orang asing yang baru masuk desa.
Berugaq Sekepat berbentuk seperti saung, tidak memiliki dinding, atapnya dari alang-alang, dan ditopang oleh empat tiang bambu.
Filosofi dibangunnya Berugaq Sekepat adalah masyarakat Suku Sasak tidak mengizinkan sembaragan orang masuk ke rumahnya. Jadi tamu yang datang akan ditempatkan di Berugaq Sekepat ini.
Demikian, informasi mengenai 5 rumah adat Nusa Tenggara Barat yang unik dan khas. Rumah adat tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Semoga bermanfaat.***