Terlalu! Ibu Kandung 7 Bayi di Banyumas Dipaksa Berhubungan Inses Sejak Berusia 14 Tahun

Rabu 28-06-2023,17:01 WIB
Reporter : Khikmah Wati
Editor : Khikmah Wati

PURWOKERTO, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Kasus penemuan kerangka bayi di Banyumas masih terus bergulir. Fakta terkait hal ini semakin membuat masyarakat tercengang.

Pasalnya, perbuatan pelaku Rudi, 57 tahun, dinilai sudah keterlaluan. Dia menggauli putri kandungnya, E, 25 tahun, sejak berusia 14 tahun. 

Bahkan, putrinya yang kemudian hamil hingga 8 kali akibat hubungan sedarah atau inses mengaku mengaku sangat tertekan saat pertama kali melakukannya. Dia mengaku dipaksa dan diancam akan dibunuh jika menolak Rudi.

Psikolog UPTD PPA Banyumas Rahmawati Wulansari mengatakan, dari hasil pendampingannya, E menyebutkan terdapat 8 bayi yang dilahirkan dari hubungan sedarah yang dilakukan ayahnya.

"Jadi yang lahir tidak dibunuh masih ada," katanya saat konferensi pers ungkap kasus pembunuhan 7 bayi di pendopo Mapolresta Banyumas, Selasa, 27 Juni 2023.

Selama bertahun-tahun, E pasrah melayani Rudi karena diancam. Hasil perbuatan terlarang itu, E melahirkan 8 bayi sejak tahun 2013 hingga tahun 2021.

Satu anak yang dilahirkan E diyakini masih hidup dan diadopsi. Namun, tujuh lainnya dibunuh oleh Rudi saat bayi tersebut lahir.

Pelaku beralasan ritual pesugihan anjuran dukun yang berasal dari Klaten agar cepat menjadi kaya. 

BACA JUGA:Lakukan Hal Terlarang ke Anak Kandung dan 7 Bayinya, Rudi: Dengar Bisikan-bisikan guru

Bersama UPTD PPA Kabupaten Banyumas, E menerangkan kepada psikolog beberapa fakta-fakta mencengangkan mengenai hubungan insesnya dengan Rudi (bapak kandungnya, red). 

Kondisi psikologi E sendiri saat ini telah stabil. Namun memang pada saat melakukan itu, E sangat tertekan dan tidak dapat mengelak. 

"Secara logis sehat. Namun, melihat kondisi kejiwaannya tahun 2013 (pertama lahiran, red) tentu saya bisa membayangkan sangat tertekan. Baru pernah melakukan, apalagi itu ayah kandungnya sendiri," jelasnya. 

Pertama kali Rudi mengajak E melakukan hubungan terlarang, disertai dengan ancaman pembunuhan. 

"Saat itu ayahnya mengajak. Agar tidak bisa kabur, ayahnya mengacungkan bendo. Mau tidak mau dia melakukan dengan ayah kandungnya," bebernya. 

Setelah mengandung dan melahirkan, kemudian bayinya dibunuh sendiri oleh Rudi. E tidak memiliki pilihan lain, selain pasrah dan menuruti keinginan Rudi. 

Kategori :