RADARTEGAL.DISWAY.ID - Terinspirasi bangunan Tower Zam Zam di tanah suci, seorang kepala desa (kades) di Batang membangun kantor desa yang tidak biasa. Pasalnya, bangunan yang tengah dibuat memiliki 8 lantai lengkap dengan lift untuk menjangkaunya.
Dari delapan lantai tersebut, tujuh lantai untuk kegiatan desa. Ada ruang LPMD, BBD, Bumdes, Karang Taruna, sedangkan lantai paling atas untuk museum dan perpstakaan.
"Selain itu, bagian roof top akan dijadikan gardu pandang," jelas Kades Sembung Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang H Untung.
Ayah tiga anak itu bercerita bahwa inspirasi bentuk bangunan adalah Tower Zam Zam di Mekkah. Ia melihat tower Zam Zam saat menunaikan ibadah haji pada 2016.
Gedung baru itu akan berukuran 6 meter kali 6 meter untuk lantai 1 hingga 7. Lalu lantai 8 punya luas 8 meter x 8 meter.
"Inspirasi bentuk bangunan ini adalah Tower Zam Zam di Mekkah, saat saya menunaikan ibadah haji pada 2016 lalu," lanjutnya.
BACA JUGA:Kades Jejeg Tegal Diduga Pakai BLT Dana Desa, Warga Kecewa Mendatangi Kantor Desa
"Kantor desa ini rencananya dibangun 8 lantai, dan saat ini sudah mencapai 50 persen. Insya Allah akhir tahun ini akan selesai," ujar H Untung ketika ditemui di Kantor Desa Sembung, Rabu 21 Juni 2023.
Kades yang juga pensiunan kepala sekolah ini membangun kantor desa 8 lantai atau setinggi 35 meter. Tidak hanya itu, bangunan tersebut juga dilengkapi dengan lift untuk memudahkan warga naik ke tiap lantainya.
Kades berusia 63 tahun yang baru menjabat selama 3 tahun ini ingin agar desanya bisa mempunyai ikon yang dikenal luas.
Untuk pembangunan kantor desa itu sendiri membutuhkan anggaran sekitar Rp1,5 miliar. Sedangkan untuk pendanaan, tidak menggunakan Dana Desa (DD).
Melainkan dari swadaya masyarakat dan juga dana CSR dari perusahaan yang ada di wilayah Desa Sembung.
"Untuk dana yang berasal dari CSR perusahaan, akan terkumpul selama 4 tahun, sehingga saat ini saya talangi dulu agar bisa selesai pembangunan dalam waktu 1 tahun. Dan hingga saat ini uang pribadi saya untuk nalangi telah masuk sekitar Rp500 sampai Rp600 juta," jelas Untung.
Menurutnya untuk pembangunan gedung yang paling banyak menyerap anggaran yaitu pengadaan lift, yaitu mencapai Rp 400-an juta. Saat ini alat tersebut sudah dipesan, sehingga nantinya jika gedung selesai dibangun, tinggal dipakai saja.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk lantai 1 sampai 7 akan berukuran 6 meter kali 6 meter. Sedangkan untuk lantai 8 luasnya 8 meter x 8 meter.