BACA JUGA:Dicurhati Soal PKH oleh Emak-emak, Gubernur Jateng Perintahkan Pj Bupati Batang Ambil Tindakan
Insiden ini telah memunculkan banyak pertanyaan tentang kesadaran dan pentingnya aturan lalu lintas di jalan raya.
"Kecelakaan seperti ini adalah peringatan bagi kita semua untuk tetap waspada dan mematuhi peraturan lalu lintas demi keamanan dan keselamatan bersama. Kita tidak boleh mengabaikan pentingnya memiliki SIM dan mengendarai kendaraan dengan penuh kewaspadaan serta tanggung jawab," tutup Marinus.
Menanggapi insiden kecelakaan tersebut, Ketua BPD Sawangan, Ahmad Rosyidin mengatakan, bahwa memang jalur KITB rawan akan insiden kecelakaan lalu lintas.
"Sering terjadi kecelakaan di jalur KITB itu. Bulan lalu juga ada kecelakaan tunggal dan meninggal dilokasi kejadian. Saya sendiri pun hampir dua kali mengalami kecelakaan disitu," ungkap Rosyidin.
Menurutnya, insiden kecelakaan di jalur KITB banyak disebabkan karena masih minimnya alat pemberi isyarat lalu lintas (Apill) dan penerangan jalan umum (PJU).
"Kami dari Pemdes Sawangan sudah beberapa kali mengusulkan ke pihak KITB agar di titik titik persimpangan dapat dipasang Apill maupun PJU. Namun hingga sekarang ini belum juga mendapat perhatian," katanya.
Ia pun mempertanyakan, apakah pemasangan rambu rambu lalu lintas harus menunggu terjadinya banyak kecelakaan lalu lintas. "Atau mungkin menunggu masyarakat bereaksi terlebih dahulu, untuk kemudian baru mendapat perhatian," tegasnya.
Ahmad Rosyidin pun bercerita, bahwa memang lokasi insiden kecelakaan yang terjadi pada Selasa siang itu sangat rawan kecelakaan.
BACA JUGA:Pemuda Yang Viralkan Jalan Bandar-Tulis Batang Kaget Ditemui Ganjar: Besok Lagi, Viralin Gak Papa
"Terlebih saat pagi jam berangkat sekolah dan aktivitas warga, baik yang akan kerja atau kegiatan ke pasar. Apalagi jika malam hari," katanya. *