BALAPULANG, radartegal.com - Lahan milik Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Balapulang, Kabupaten Tegal seluas 410 hektar ditanami tebu.
Penanaman dipusatkan di petak 29c RPH Wanayasa BKPH Margasari.
Direktur Operasional Kantor Pusat Perhutani, Natalas Anis Harjanto saat menghadiri acara tersebut mengatakan, Perhutani saat ini mengelola hutan seluas 2,4 juta hektar.
Dari luas lahan itu, sekitar 1,1 juta hektar diambil alih Kementerian BUMN untuk program KHDKB.
BACA JUGA:Serunya Maxi Yamaha Day Jawa Tengah, 300 Lebih Peserta 'Healing' di Karanganyar
Sedangkan, sisanya seluas 1,3 juta hektar akan dikelola Perhutani sendiri untuk multi usaha kehutanan.
“Dulu 1 hektar lahan menghasilkan Rp8 juta. Dengan program Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) ditanam tebu, pepaya, pisang dan lainnya, harus bisa lebih dari Rp8 juta,” kata Natalas Anis Harjanto, di sela-sela penanaman tebu, Sabtu 29 Oktober 2022.
Dia menegaskan, kendati ada program ATM, namun pihaknya meminta agar tidak mengesampingkan tanaman hutan, seperti Jati, Mahoni dan lainnya.
Adapun, program ATM legal ini mendasari Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) yang disahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
“Rencana Jangka Panjang (RJP) Perhutani di tahun 2020-2024 akan menanam seluas 18.280 hektar. Saat ini, baru terealisasi 2.300 hektar. Program ini akan tetap bermitra dengan masyarakat melalui LMDH, Muspika setempat dan Forkopimda,” terangnya.
Kepala Divisi Perhutani Jawa Tengah R Ratmanto Trimahono menuturkan, program ATM merupakan arahan Kantor Pusat Perhutani yang tertuang di dalam RJPP Perum Perhutani tahun 2022-2024.
Tujuannya untuk bersinergi mendukung peningkatan ketahanan pangan, utamanya mewujudkan Swasembada Gula Nasional.
“Rencana penanaman petak kawasan hutan luas baku 1.327 hektar. Sedangkan luas efektif 1.210 hektar, yang tersebar di 7 KPH, yakni KPH Balapulang, KPH Blora, KPH Gundih, KPH Mantingan, KPH Pati, KPH Pemalang, dan KPH Surakarta,” ujarnya.