SLAWI, radartegal.com - Komitmen Polres Tegal untuk meminimalisir dan menghentikan aksi tawuran antar pelajar di wilayah hukumnya bukan omong kosong.
Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafaat SIK memenuhi jajinya untuk hadir secara langsung menjadi pembina upacara, sekaligus mencanangkan dan mengukuhkan Satgas Duta Pelopor Pelajar Antitawuran dan Kekerasan di halaman SMKN 2 Slawi.
Kapolres Tegal menyatakan, tujuan dikukuhkannya Satgas Duta Pelopor Pelajar Antitawuran dan Kekerasan adalah sebagai langkah membantu mengurangi tindak kekerasan di lingkungan sekolah.
"Pengukuhan Satgas Duta Pelopor Pelajar Antitawuran dan Kekerasan ini akan terus dikembangkan dan dicanangkan pada sekolah sekolah di wilayah Kabupaten Tegal termasuk pembinaan dan monitoringnya," ujarnya Senin 24 Oktober 2022.
Arie pun berharap kedepan kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa berjalan dengan baik, aman, dan lancar.
Prosesi pencanangan Satgas Duta Pelopor Pelajar Antitawuran dan Kekerasan di sekolah tersebut ditandai dengan pembacaan ikrar dari perwakilan pelajar yang ditunjuk sebagai duta, dan dilanjutkan dengan pemakaian kopiyah secara simbolis kepada siswa.
BACA JUGA:Kuping 900 Sapi di Batang Dipasangi Anting, Pertanda Apa Ini?
Tercacat ada sedikitnya 32 pelajar dari sekolah tersebut yang ditunjuk menjadi duta pelopor antitawuran.
Kapolres mengimbau seluruh pelajar jangan sampai mereka disadarkan hukum dengan cara represif.
Karena bila hal ini terjadi ada konsekuensinya yaitu sanksi hukum. Arie kembali mengajak pelajar untuk sadar akan hukum melalui kegiatan pembinaan dan penyuluhan. Karena hal ini merupakan cara terbaik untuk generasi penerus bangsa.
BACA JUGA:BPOM Tarik 5 Obat Sirop Diduga Sebabkan Gagal Ginjal, Polisi di Pemalang Sidak Apotek dan Klinik
Terpisah Kepala SMKN 2 Slawi, Drs AR Hartono sangat mengapresiasi dan mendukung iniasiatif Kapolres Tegal dalam pembentukan Satgas Duta Pelopor Pelajar Antitawuran dan Kekerasan.
“Pembentukan satgas duta pelajar antitawuran dan kekerasan adalah langkah yang tepat dalam mendukung ketertiban dan kenyamanan proses pembelajaran di sekolah." cetusnya.
Hartono mengimbau kepada seluruh pelajar, agar kedepan tidak mudah terprovokasi oleh teman, senior dan alumni untuk berbuat anarkis apalagi membawa senjata tajam.