Masih langkanya minyak goreng bersubsidi yang digelontorkan pemerintah membuat sejulah pihak geleng-geleng kepala. Pasalnya, semakin lama jumlah antrean warga untuk mendapatkan minyak goreng murah malah kian meluas.
Politisi Demokrat Syahrial Nasution mempunyai ide ada baiknya Menteri Perdagangan (Mendag), M Lutfi baiknya berkemah di lokasi antrean minyak goreng murah.
Saran itu dilakukan mengikuti para pejabat tinggi negara mulai dari Presiden Jokowi hingga sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju, yang sedang menggelar acara berkemah di Titik Nol Kilometer, Kalimantan Timur.
Seiring langkanya minyak goreng di pasaran, menteri terkait dalam hal ini Menteri Perdagangan M Lutfi disarankan tidak gabung berkemah bareng pejabat tinggi negara.
Deputi Bidang Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution menyarankan agar Mendag M Lutfi untuk kemah di tempat antrean-antrean minyak goreng murah.
Menurutnya, itu merupakan bentuk kontemplasi yang sangat tepat untuk merasakannya derita yang kini tengah dirasakan rakyat Indonesia.
“Menteri Perdagangan @MendagLutfi baiknya berkemah di tempat antrean minyak goreng murah. Supaya dapat berkah dari Allah SWT. Meresapi derita masyarakat akibat kondisi ekonomi sulit dan kenaikan harga bahan pokok,” kata Syahrial dalam postingan akun Twitter pribadinya @syahrial_nst dikutip Senin (14/3).
Politikus Demokrat ini menambahkan, berdasarkan data dan fakta menunjukkan bahwa minyak goreng kini masih langka di pasaran.
Terkait data kelangkaan minyak goreng ini, Syahrial juga menyindir masalah Big Data sebagaimana pernah disinggung Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan yang mengklaim rakyat ingin Pemilu 2024 ditunda.
“Hasilnya sama antara big data dan hasil survei: minyak goreng, langka!” jelasnya. (rmol/zul)