Jenazah Narti Dwi Yanti (19), warga Desa Karangsembung RT 002 RW 008 Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes sudah dimakamkan, Minggu (6/3) malam. Dia menjadi korban pembunuhan yang ternyata dilakukan oleh pacarnya sendiri, Aji Setiawan (29), Sabtu (5/3) dini hari WIB.
Narti Dwi Yanti dan Aji Kurniawan, warga Desa Bedug RT 028 RW 006 Kecamatan Pangkah kabupaten Tegal itu saling mengenal melalui jejaring pertemanan Facebook. Lewat salah satu media sosial itu pulalah, keduanya lalu menjali hubungan asmara sekitar dua tahun.
Saat jumpa pers, Aji Kurniawan membenarkan dia kali pertama mengenal pacarnya itu lewat salah satu grup di Facebook. Dia tak memungkiri, setelah mengenal korban dan berkomunikasi lebih intens kemudian muncul benih-belih cinta kepada gadis yang sehari-harinya nyambi menjadi penjual jasa tensi darah keliling itu.
Dia pun mulai sering mendatangi kos korban di Kelurahan Margadana Kecamatan Margadana Kota Tegal. Saking seringnya, hubungan keduanya pun sering lebih jauh dari sekadar pacaran, sehingga menyebabkan korban hamil 6 bulan.
Nah, karena kandungannya sudah mencapai 6 bulan itulah, korban kerap mendesak pacarnya itu untuk segera menikahinya. Namun, Aji yang menyadari uangnya belum cukup untuk menikahi pacarnya itu, selalu menolak.
"Saya ditanya seperti itu terus jelas marah. Karena sebagai tukang rongsok, paling pendapatannya hanya Rp90 ribu," kata Aji.
Puncaknya terjadi, Jumat (4/3) malam, saat dia mengajak jalan-jalan sang pacar menggunakan sepeda motor Yamaha Yupiter Z warna hitam G 2340 VF. Sebelumnya pelaku dan korban sempat makan malam di sekitar Pasar Margadana.
Usai makan malam, keduanya melanjutkan jalan-jalan hingga ke sebuah areal persawahan yang sepi di Desa Dukuhturi. Di tempat itulah, papar Aji, korban kembali meminta pelaku untuk segera menikahinya.
Keduanya sempat terlibat cekcok mulut, bahkan korban sempat membanding-bandingkan pelaku dengan laki-laki lainnya yang lebih mapan. Ucapan korban inilah yang membuat Aji sakit hati, lalu menganiaya korban dan membunuhnya dengan cara mencekik leher korban sampai mati lemas.
Ironisnya, untuk menghilangkan kecurigaan orang terhadapnya, pelaku berpura-pura bertanya ke ibu kos soal keberadaan korban. Bahkan saat korban di kamar jenazah rumah sakit, dia juga tetap memantaunya dari kejauhan.
Itu dilakukan Aji untuk memastikan apakah temuan mayat di areal persawahan itu benar-benar pacarnya atau orang lain. "Benar saya membuat alibi supaya tidak dicurigai sebagai pembunuh."
Aji tak menampik selama dua tahun berpacaran, dia bersama korban sering main ke rumahnya di Desa Karangsembung. Sehingga dia dan keluarga korban mengenal baik, bahkan dengan keluarga lainnya juga sudah saling kenal.
Menurut Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafa'at, tersangka kemudian membawa korban ke tempat sepi di seputaran areal persawahan Desa Dukuhturi. Di TKP inilah, tersangka kemudian menghampiri korban dan mendorong tubuhnya hingga terjatuh di tepi sawah.
Tersangka lalu menghampiri korban dan memukul bagian kepalanya sebanyak dua kali, sebelum akhirnya mencekik leher korban menggunakan tangannya. Akibatmya korban pun terbaring lemas.
"Setelah mengetahui korban tak bernyawa, tersangka membuang jasad korban ke dalam parit yang terdapat genangan air di tepi sawah agar tidak terlihat orang," ungkap Kapolresa. (guh/zul)