Dua Kelompok di Sorong Bentrok Karena Salah Paham, Otak Kerusuhan Diburu Polisi

Rabu 26-01-2022,19:46 WIB

Dua kelompok di Sorong, Papua diketahui bentrok karena salah paham. Saat ini, otak kerusuhan tengah diburu polisi.

Hal tersebut pun dibenarkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
 
“18 orang meninggal dunia akibat pertikaian dua kelompok massa berujung pembakaran tempat karaoke Double O,” ujarnya.

Dedi mengungkapkan, 17 orang meninggal dunia karena terjebak di dalam tempat hiburan malam yang terbakar.

Sementara itu, seorang lainnya meninggal karena bentrokan dua kelompok tersebut.

“Satu meninggal dunia karena bentrok dan 17 meninggal dunia di tempat hiburan yang terbakar. Itu baru info awal,” kata Dedi saat dikonfirmasi, Selasa (25/1).

Lebih lanjut, Dedi menuturkan Polda Papua Barat bersama Polres Sorong telah meredam bentrokan antara kedua kelompok itu.

Polri pun masih mendalami penyebab bentrokan tersebut.

“Untuk Polda dan Polres Sorong mulai tadi malam sudah meredam kejadian bentrok antara 2 kelompok. Masih didalami dulu,” ucapnya.

Dedi menambahkan pihaknya juga masih mencari aktor intelektual penyebab bentrokan dan pembakaran tempat hiburan tersebut.

“Saat ini sedang dilakukan penyelidikan dan penyidikan untuk ungkap aktor intelektual dan pelaku-pelaku dari kedua kelompok tersebut,” tuturnya.

Dikutip dari Pojoksatu, bentrokan antara Suku Orang Tenggara (Ortega) dan Suku Ambon di Sorong, Papua Barat menewaskan 18 orang.

Kejadian tersebut terjadi pada pukul 23:45 Waktu Indonesia Tengah (WIT) pada Senin (24/1) malam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan antara dua suku tersebut terjadi karena dipicu salah paham di tempat diskotik.

Sehingga terjadi pembakaran tempat diskotik tersebut yang menyebabkan belasan orang terjebak di dalamnya. (pojoksatu/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait