Lagi! Guru Pesantren Cabuli 13 Santriwati di Balikpapan, Korban Sempat Menolak Karena Jijik

Sabtu 08-01-2022,14:58 WIB

“Dari pengakuan korban, kejadian itu sudah dia alami selama setahun. Dia tak sendirian, ada 12 santriwati yang juga jadi korban,” ungkap Jingga.

Kasus ini lantas dilaporkan ke UPTD PPA Balikpapan yang diteruskan ke SPKT Polda Kaltim pada 6 Oktober 2021 lalu. Tercatat ada empat korban yang melaporkan kejadian ini.

“Yang berani melapor hanya empat saja. Korban lain memilih mundur karena takut akan dilaporkan balik,” katanya.

Pada 8 Oktober 2021, 4 korban diminta menghadap ke Renakta Polda Kaltim untuk dikonfirmasi mengenai laporan tersebut.

Pemeriksaan dilanjutkan dengan visum etprentum di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD).

Pada 18 Oktober 2021, para orang tua korban menerima telepon dari ketua komite kesantren yang mengaku perwakilan keluarga MF.

Mereka meminta para korban mencabut laporannya. Tak hanya itu, korban juga diiming-iming kompensasi berupa uang ganti rugi beserta SPP gratis selama menempuh pendidikan di pesantren tersebut.

“Korban juga mendapat intimidasi dari orang di dalam pesantren. Mereka dituduh berbohong,” ungkap Jingga.

Kini keluarga korban hanya berharap kepolisian segara menetapkan MF sebagai tersangka kasus ini. (hul/prokal/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait