Sawo Tegalsari

Minggu 02-01-2022,07:55 WIB

Saya pun harus tahu. Anda juga sudah tahu: pada jam habis magrib seperti itu lalu-lintas dari Jalan Thamrin ke Lebak Bulus sangat berat. Jakarta sudah kembali padat —pertanda pada umumnya orang tidak lagi takut Covid-19. Rendahnya angka Covid di Indonesia memang sangat mengagumkan. Nama pemerintah harum sekali di penanganan pandemi ini.

Lalu-lintas memang benar-benar padat. Maka benar: jangan bikin janji dengan orang penting pada jam seperti itu. Saya tidak bikin janji. Saya hanya memberi tahu.

Pun sebelum ada jawaban dari Anies: saya berangkat menuju joglo itu. Lewat Wolter Mongisidi. Lalu depan RS Fatmawati. Lalu-lintas benar-benar berat.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba layar HP menyala. "Jangan-jangan kita tiba di joglo pada waktu yang sama". Anies Baswedan yang mengirim WA itu. "Saya juga dari arah Ancol," tambahnya.

Oh, rupanya hari itu ia tidak pulang larut malam.

Sampai di Jalan Fatmawati hari sudah benar-benar gelap. Saya baru sekali ini lewat depan RSUP Fatmawati di malam hari. Ampuuuuun. Dari luar, rumah sakit milik Kemenkes itu seperti berduka: sangat tidak cukup cahaya. Entah karena lampunya yang sangat minim atau memang lagi diadakan penghematan.

Sampai di ujung Jalan Fatmawati, Google masih minta saya terus ke arah sana. Lalu ada gang sempit. Kami harus belok kanan memasuki gang itu.

"Oh... Inilah gang sempit yang dimaksud Pendeta Reno de Topeng," kata saya dalam hati. Ternyata tidak terlalu sempit. Mobil masih bisa berpapasan —asal yang satu mengalah, melambat.

Tapi gang ini kok panjang sekali. Berkelok-kelok pula. Bukankah Reno mengatakan gang sempit itu hanya sekitar 200 meter?

Ternyata ini memang bukan gang yang dimaksud. Masih akan ada gang yang lebih sempit lagi: Lebak Bulus II Dalam.

Saya pun sampai di mulut gang itu: hahaha...benar. Sempit sekali. Benar-benar pas untuk satu mobil. Pun dengan sepeda motor, tidak bisa berpapasan.

Anies membeli lokasi ini tahun 2009. Berarti hampir bersamaan dengan teman satu bangkunya membeli tumpukan kayu di Tegalsari.

Rumah Anies itu mulai dibangun tahun 2012.

Selesai 2014.

Sebelum pindah ke gang ini Anies tinggal di rumah kontrakan. Bertahun-tahun. Sejak pulang dari sekolah di Amerika —delapan tahun di Maryland dan Chicago.

Ia masih ingat betul: hari itu adalah Jumat Agung. Hari besar Kristen. Libur. Karena itu ia bisa salat Jumat di dekat rumah kontrakan —biasanya salat Jumat selalu di dekat kantornya di Jakarta Pusat.

Tags :
Kategori :

Terkait