Bupati Ungkap PPKM Mampu Turunkan Kasus Covid-19 di Brebes

Kamis 29-07-2021,19:15 WIB

Bupati Brebes Idza Priyanti menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Brebes mampu menurunkan kasus Covid-19. Meski demikian, dampak lain dirasakan masyarakat sehingga perlu penanganan komprehensif. 

Hal itu disampaikan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti saat Rapat Koordinasi dengan Mendagri Mohammad Tito Karnavian dan jajaran Forkopimda di Pendopo Bupati, Kamis (29/7). 

Dalam laporannya, penerapan PPKM pada 3-28 Juli 2021 menunjukan hasil penurunan kasus aktif, penambahan kasus baru dan kenaikan angka kesembuhan pasien Covid-19. 

Tercatat kasus aktif sebanyak 369 dengan rincian isoman 213, rawat rumah sakit Brebes 91, rawat di luar rumah sakit Brebes 64. Sembuh 24, kasus baru 28 dan meninggal dunia 11.

"Untuk jumlah kasus tertinggi sendiri ada di Kecamatan Brebes sebanyak 87 kasus dan terendah di Kecamatan Salem 2 kasus," ujarnya. 

Dijelaskannya, berbagai upaya telah dilakukannya. Antara lain menyediakan tempat perawatan pada 2 RS pemkab dan 12 RS swasta dan lokasi lain dengan kapasitas total mencapai 854 bed. 

Untuk perawatan pasien Covid-19 di Kabupaten Brebes menempati ruang Bed Occupancy Rate (BOR) ICU RS Brebes sebanyak 24 bed ICU terisi 17 pasien atau 70 persen. 

BOR perawatan Covid-19 RS Pemkab 272 bed perawatan terisi 91 pasien atau 33 persen, RS swasta 319 bed perawatan terisi 64 pasien atau 20 persen. 

Sedangkan tempat perawatan cadangan yakni Islamic Center, Hotel Kencana dan Gedung Guru tersedia 263 bed perawatan namun tidak terisi pasien alias nol persen. 

Ditambahkannya, ada beberapa hal kebutuhan mendesak yakni oksigen, dan obat-obatan yang stoknya makin menipis. Di antaranya, untuk RSUD Brebes kekurangan oksigen untuk 1 minggu, ukuran 1 m3 sebanyak 70 buah dan ukuran liquid 14.000 m3. 

Kemudian untuk RSUD Bumiayu kekurangan untuk kebutuhan harian/mingguan oksigen 1 m3 sebanyak 21 buah dan 6 m3 sebanyak 280 buah. 

Sedangkan obat-obatan yang dibutuhkan antara lain Favipiravir (anti virus) sebanyak 20.000 tablet, Azytromysin 15.000 tablet, Acetylcystein 20.000 tablet, TseudoEfedrin 20.000 tablet, dan multivitamin 50.000 tablet. 

Langkah refokusing anggaran yang dilakukan dalam APBD 2021 sebanyak 8 persen dari Dana Alokasi Umum yakni Rp99,08 miliar dengan perincian untuk penanganan penanggulangan Covid-19 Rp21,1 miliar, vaksinasi Covid-19 sebanyak Rp1,01 miliar.

Insentif Tenaga Kesehatan Rp15 miliar dan belanja tidak terduga Rp61 miliar. Sedangkan untuk pemulihan ekonomi daerah sebesar Rp5,08 miliar dengan rincian untuk bantuan sosial Rp4,4 miliar, pemberian makanan tambahan Rp50,2 juta dan pemberdayaan UMKM Rp566 juta. 

Bantuan sosial, kata Idza, diberikan untuk masyarakat miskin dan terdampak pandemi sebanyak 664.805 keluarga. 

Tags :
Kategori :

Terkait