Disway

Temu Tani di Desa Dawung Karanganyar, Ketua DPRD Jateng Ajak Petani Hijrah Tanam Sayuran Berharga Tinggi

Temu Tani di Desa Dawung Karanganyar, Ketua DPRD Jateng Ajak Petani Hijrah Tanam Sayuran Berharga Tinggi

TEMU TANI - Ketua DPRD Jateng Sumanto sampaikan sambutan dalam Temu Tani di Desa Dawung Kabupaten Karanganyar.-istimewa-

KARANGANYAR, radartegal.com - Ketua DPRD Jateng Sumanto mengajak petani hijrah menanam sayuran yang memiliki harga tinggi. Ajakan ini disampaikan Sumanto dalam acara Temu Tani di Desa Dawung, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar

Ajakan Ketua DPRD Jateng untuk para petani hijrah menanam sayuran berharga tinggi bukan tanpa alasan. Dorongan tersebut muncul karena fluktuasi harga beras dan meningkatnya permintaan pasar terhadap sayuran organik.

Pada acara Temu Tani yang diikuti ratusan petani dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) desa setempat, Sumanto mengatakan, ketergantungan petani pada pola tanam padi secara konvensional membuat pendapatan mereka sulit meningkat. 

Dengan memanfaatkan lahan yang sama, hasil panen sayuran tertentu mampu memberikan nilai jual yang lebih tinggi dalam waktu lebih singkat.

BACA JUGA:Kamar Dagang Dunia, Jajaki Kerja Sama dengan Pemprov Jateng Pasarkan Kopi dan Rempah

BACA JUGA:Prihatin Bencana yang Terjadi, Ketua DPRD Jateng: Pentingnya Mitigasi untuk Kurangi Dampaknya

Politisi PDI Perjuangan tersebut mencontohkan, jika petani memiliki lahan sekitar 1.000 meter persegi, bisa disisakan sekitar 30 meter persegi untuk ditanami sayur mayur.

"Kalau punya tegalan 1.000 meter persegi, bisa dipaculi sendiri 30 meter, ditanami bayam atau kangkung. Nanti kira-kira setelah 30 hari bisa panen sayur setiap hari," ujarnya.

Sumanto memperkirakan, dengan menanam sayuran, petani bisa menambah penghasilan hingga Rp5 juta karena harga sayur sedang tinggi dan banyak dicari. 

Bertani sayur juga akan lebih efisien jika digarap sendiri tanpa membayar buruh tani. Terlebih jika memanfaatkan kotoran hewan sebagai pupuk kandang.

BACA JUGA:APBD 2026 Resmi Disetujui, Status Jateng sebagai Lumbung Pangan Nasional Dimantapkan

BACA JUGA:Akses dan Kualitas Pelayanan Capai 87,49 Persen, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik

"Dengan memanfaatkan lahan sedikit saja, hasilnya akan lebih banyak. Jangan terus maunya hanya menanam padi terus," imbuhnya.

Menurutnya, sayuran memiliki harga stabil dan sedang diminati pasar. Jika petani menanam sayuran dan bisa dipanen dalam 30–35 hari, perputaran modal menjadi lebih cepat dibandingkan menanam padi yang membutuhkan waktu 3 hingga 4 bulan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait