Orang Tua Dulu Percaya Mitos Mengantongi Batu Bisa Menahan BAB, Ini Fakta Ilmiahnya

Orang Tua Dulu Percaya Mitos Mengantongi Batu Bisa Menahan BAB, Ini Fakta Ilmiahnya

BEBATUAN - Secara keseluruhan, meskipun praktik mitos mengantongi batu merupakan kebiasaan yang sudah ada sejak lama di beberapa budaya, tidak ada bukti ilmiahnya.-freepik-

Ahli kesehatan menyatakan bahwa efek yang dirasakan oleh beberapa orang dalam praktik ini kemungkinan besar adalah akibat dari sugesti psikologis.

Sugesti adalah fenomena di mana pikiran seseorang diyakinkan untuk mempercayai sesuatu meskipun tidak ada bukti nyata yang mendasarinya. Dalam konteks ini, menggenggam batu mungkin hanya berfungsi untuk mengalihkan perhatian seseorang dari rasa ingin BAB.

Banyak orang yang melakukan praktik ini karena sudah terbiasa atau karena ada kepercayaan budaya yang mendalam mengenai batu sebagai objek yang memiliki kekuatan.

BACA JUGA: Bongkar Fakta Mitos Duduk di Bantal Bisa Bisulan, yang Masih Kepo Wajib Tahu Ini

BACA JUGA: Mitos Perjodohan Berdasarkan Weton Jawa yang Bisa Prediksi Nasib Pernikahan

Saat seseorang memegang batu, mereka mungkin menjadi lebih fokus pada objek tersebut, sehingga rasa ingin BAB menjadi berkurang. Meskipun demikian, ini tidak berarti bahwa batu tersebut memiliki efek fisiologis pada tubuh manusia.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Psychosomatic Research pada tahun 2020, efek sugesti dapat mempengaruhi persepsi tubuh seseorang terhadap rasa sakit atau ketidaknyamanan, namun hal ini tetap bersifat psikologis dan tidak berdampak pada fungsi organ tubuh secara langsung.

Sebagian orang yang melakukan praktik ini mungkin merasa bahwa mereka bisa menahan BAB lebih lama karena keyakinan yang sudah mendarah daging.

Proses Fisiologis Buang Air Besar (BAB)

Secara fisiologis, proses buang air besar melibatkan rangkaian peristiwa yang sangat kompleks. Setelah makanan dicerna, sisa-sisa yang tidak dapat diserap oleh tubuh akan masuk ke usus besar.

BACA JUGA: 8 Mitos tentang Cacar Air yang Banyak Dipercaya, Benarkah Sekali Seumur Hidup?

BACA JUGA: 4 Mitos Jawa tentang Malam Jumat, Ternyata Banyak Larangan yang Masih Dipercaya

Usus besar ini akan menyerap sebagian besar air dari sisa makanan tersebut, membentuk tinja yang lebih padat. Ketika tinja sudah cukup padat, ia akan merangsang reseptor di rektum, yang mengirimkan sinyal ke otak bahwa sudah saatnya untuk buang air besar.

Namun, menggenggam batu tidak memiliki hubungan langsung dengan proses ini. Sebagai contoh, meskipun seseorang merasa bisa menahan BAB dengan cara ini, tubuhnya tetap menjalani proses fisiologis yang sama.

Tidak ada mekanisme dalam tubuh yang terpengaruh oleh tindakan menggenggam batu. Menahan BAB hanya akan menunda proses alami tubuh, dan bisa berisiko bagi kesehatan jika dilakukan terlalu sering.

Risiko Kesehatan dari Menahan BAB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: