Penyerapan Lulusan SMK di Kabupaten Tegal Meningkat, Pendidikan Vokasi Bawa Trend Positif

Penyerapan Lulusan SMK di Kabupaten Tegal Meningkat, Pendidikan Vokasi Bawa Trend Positif

PELEPASAN - Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disnakertrans) Kabupaten Tegal melepas keberangkatan pelajar lulusan SMK NU 1 Adiwerna untuk bekerja di sejumlah perusahaan di dalam dan di luar negeri. -ISTIMEWA-radartegal.disway.id

Hal ini menunjukkan lulusan pendidikan SMK mendominasi pencari kerja.

Tingkat pengangguran terbuka 7,53 persen

Kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Tegal masih menunjukkan tantangan yang besar mengingat tingkat pengangguran terbukanya mencapai 7,53 persen di 2024.  Meskipun jumlah ini turun 1,07 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kami akan terus bekerja keras menurunkan tingkat pengangguran ini melalui berbagai upaya, dari meningkatkan kualitas keterampilan lulusan SMK hingga kerja sama antarsektor, terutama para mitra dunia usaha dan industri melalui business matching,” jelasnya.

BACA JUGA: Tingkat Pengangguran Terbuka Turun, Kinerja Pemprov Jateng 2023 Mengalami Peningkatan

BACA JUGA: Hanya 6,63 Persen, Angka Pengangguran Perempuan di Kabupaten Tegal Lebih Rendah dari Laki-laki

Sebagai penutup, dia menekankan pentingnya menjaga etos kerja, kedisiplinan, dan sikap profesional untuk menjadi tenaga kerja yang tidak hanya unggul secara individu, tetapi juga mampu membawa nama baik Kabupaten Tegal ke tingkat nasional maupun internasional.

Sekolah dukung keberhasilan pembelajaran

Terkait hal ini, Kepala SMK NU 1 Adiwerna Zaenal Mutaqin mengatakan pihaknya terus mendukung keberhasilan pembelajaran pendidikan vokasi bagi setiap siswanya. 

Salah satunya memasukan mata pelajaran bahasa Jepang, menjalin kerja sama dengan LPK untuk memudahkan penyaluran lulusannya ke pasar kerja.

Zaenal menyebutkan ada tujuh lulusan SMK NU 1 Adiwerna yang akan dilepas untuk bekerja kali ini. Mereka terdiri dari dua orang yang akan diberangkatkan bekerja ke luar negeri yaitu ke Jepang dan Korea Selatan, serta lima orang lainnya bekerja di dalam negeri, salah satunya di PT Astra Honda Motor.

“Selamat kepada anak-anakku yang sudah diterima bekerja. Mudah-mudahan keberhasilan ini bisa dicontoh siswa lainnya,” harapnya.

Salah satu lulusan yang diterima bekerja di luar negeri, Salma Fadlilah, 19 tahun, asal Desa Pangkah yang mengaku senang bisa bekerja ke luar negeri setelah berkompetisi dengan 46 ribu pesaingnya di seluruh Indonesia. Salma dinyatakan lulus ujian skil dan wawancara perusahaan.

“Alhamdulillah bisa lulus dan bekerja di perhotelan sesuai kontrak pertama saya selama tiga tahun sepuluh bulan di Seoul, Korea Selatan,” ucapnya bangga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: