Resmi Beroperasi, Gedung Baru Perpustakaan Daerah Soekarno-Hatta Kabupaten Tegal Makin Luas
PERESMIAN- Staf Ahli Bupati Tegal Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintah Nurhapid Junaedi memparaf batu prasasti tanda diresmikannya penggunaan gadung baru Perpustakaan Daerah Soekarno-Hatta dengan disaksikan Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Fikri Faqih.-ISTIMEWA-radartegal.disway.id
Dia mengatakan keberadaan perpustakaan ikut berkontribusi membangun sumber daya manusia berkualitas, mencerdaskan publik melalui penguatan literasi. Perpustakaan berperan penting sebagai media distribusi pengetahuan yang ini menjadi salah satu modal dasar pembangunan manusia.
“Perpustakaan adalah daya bagi pendidikan, kebudayaan, inklusi, dan informasi. Dengan kata lain, perpustakaan juga bisa disebut sebagai agen pembangunan berkelanjutan,” ucapnya.
Kehadiran gedung baru ini diharapkan semakin meningkatkan kegemaran membaca di kalangan masyarakat dengan menghadirkan ruang baca yang nyaman dan koleksi bukunya yang lengkap, termasuk keberadaan ruang baca khusus untuk anak.
BACA JUGA: Sempat Mangkrak, Pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Tegal Bakal Dilanjutkan
BACA JUGA: Pengelola Perpustakaan Desa di Brebes Digembleng SPP-TIK
Tingkat kunjungan perpustakaan fluktuatif
Tingkat kunjungan Perpustakaan Soekarno-Hatta cenderung fluktuatif di mana pada tahun 2021 tercatat ada 3.424 kunjungan. Jumlah kunjungan meningkat menjadi 15.478 kunjungan di tahun 2022 dan menurun jadi 3.249 kunjungan di tahun 2023.
Guna meningkatkan kunjungan perpustakaan, Nurhapid meminta dinas terkait bisa menambah jam buka layanan bagi pembaca, menggelar kegiatan yang menarik minat publik untuk datang ke perpustakaan seperti bedah buku, bursa buku, hingga pameran literasi.
Selain perlu memperhatikan koleksi buku, Dinas Perpusip juga diminta meningkatkan kerja sama dengan pihak-pihak yang menyediakan informasi, memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kapasitas akses perpustakaan.
Di tempat yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum Nasional Agus Sutoyo berpesan pengelola perpustakaan bisa lebih mengintensifkan dan memperkaya kegiatannya.
Sehingga perpustakaan bukan hanya tempat membaca atau meminjam buku, namun juga pusat kegiatan masyarakat.
Pihaknya juga menyoroti pentingnya mengangkat kebudayaan bangsa Indonesia melalui literasi naskah kuno. Naskah-naskah kuno di Kabupaten Tegal yang memiliki nilai sejarah harus dilestarikan dan dialihbahasakan agar generasi penerus bisa mengenal dan mempelajarinya dengan mudah.
“Silakan, jika ada naskah kuno, Dinas Perpusip bisa minta bantuan ke Perpusnas. Nanti kami bantu survei dan alihbahasakan supaya bisa dimanfaatkan masyarakat luas serta kami alih mediakan,” kata Agus.
Di sesi akhir, Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Fikri Faqih menambahkan, salah satu kunci sukses membangun sebuah daerah adalah dengan membaca.
Apalagi, Indonesia ditantang mampu mencetak generasi Emas di tahun 2045 mendatang, sehingga penguatan literasi dan kegemaran membaca harus dimulai sejak dini dengan memerankan perpustakaan secarai pusat literasi daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: