Manisan khas Tegal Jajan Elit di Zaman Belanda, Apa Penyebab hampir Punahnya Kuliner Ini?

Manisan khas Tegal Jajan Elit di Zaman Belanda, Apa Penyebab hampir Punahnya Kuliner Ini?

KULINER TEGAL - Manisan buah khas Tegal mungkin tidak lagi sepopuler dulu, tetapi bukan berarti ia harus terlupakan. Seiring dengan upaya pelestarian oleh penjual manisan.-(dok. istimewa)-

Banyak konsumen yang kini lebih memilih makanan yang dianggap lebih sehat dan alami, yang sering kali mengurangi ketertarikan mereka pada makanan manis dan olahan seperti manisan buah.

Walaupun manisan buah dibuat dari buah segar, proses pengolahan dan penggunaan bahan pengawet terkadang membuatnya dianggap kurang sehat.

Meski demikian, kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan kuliner tradisional juga semakin berkembang di kalangan masyarakat.

BACA JUGA: Unik! Peringatan HUT RI ke-79 di Komplek Ini Ditutup Pesta Warga Bertabur Sajian Kuliner dan Doorprize

BACA JUGA: Menikmati Kesegaran Es Sagwan Tegal, Kuliner Legendaris Khas Kota Bahari

Beberapa komunitas dan organisasi di Tegal berusaha untuk mengkampanyekan kembali konsumsi makanan tradisional, termasuk manisan buah, sebagai bagian dari upaya menjaga kekayaan budaya lokal.

Kesimpulan

Manisan buah khas Tegal mungkin tidak lagi sepopuler dulu, tetapi bukan berarti ia harus terlupakan. Seiring dengan upaya pelestarian oleh penjual manisan tradisional dan dukungan dari masyarakat, ada harapan untuk mempertahankan kuliner ini agar tetap hidup dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: