Apa Itu Learned Helplessness? 3 Dampak Judi Online yang Depo Pinjol

Masalah ekonomi menjadi pemicu utama ketegangan dalam rumah tangga, terutama ketika salah satu pasangan merasa tertekan akibat utang yang semakin menumpuk. Ketegangan ini sering kali berujung pada perceraian dan perpecahan keluarga.

BACA JUGA: Memalukan, 291 Situs Pemerintah Disusupi Konten Judi Online

BACA JUGA: Judi Online yang Lagi Marak Dekat Mabes Polri, IPW: di Sana Banyak kok Oknum Jenderal Purnawirawan

Bukan hanya dalam keluarga, kecanduan judi online juga dapat merusak hubungan sosial di masyarakat. Individu yang terus-menerus terjebak dalam judi online sering kali kehilangan rasa tanggung jawab terhadap hubungan interpersonal mereka, baik dengan teman maupun kolega.

Kejahatan terkait Utang

Utang yang berasal dari pinjaman online untuk mendanai judi online juga dapat memicu tindak kriminal. Beberapa individu yang terjebak dalam utang yang sangat besar merasa terdesak dan putus asa, yang membuat mereka rela melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka.

Dalam laporan dari Kemensos.go.id, bahkan ada beberapa kasus ekstrem yang melibatkan kekerasan, intimidasi, dan dalam beberapa kasus, bunuh diri, sebagai akibat dari tekanan finansial yang tak tertahankan.

Kesimpulan

Dampak judi online yang dibiayai oleh pinjaman online sangat kompleks dan berbahaya. Tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang serius, merusak hubungan sosial, dan memicu tindak kriminal.

BACA JUGA: Mengakhiri Jeratan Judi Online dan Pinjaman Online, Solusi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

BACA JUGA: Waspada! Modus Pinjaman Online dan Judi Online yang Dikombinasikan Marak, Bisa Sebabkan Kerugian Sebanyak Ini

Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kedua praktik ini. Pemerintah juga perlu memperkuat regulasi terkait pinjol dan judi online untuk melindungi masyarakat dari dampak yang lebih besar lagi di kemudian hari. 

Sumber: