124 Kasus Baru HIV/AIDS Ditemukan di Kota Tegal, Didominasi Pria Penyuka Sesama Jenis

"Sementara Orang dengan HIV-AIDS (ODIV) berjumlah 463. Dan semuanya itu sedang dalam pengobatan," ungkapnya. 

Mereka di antaranya sedang menjalani pengobatan di RS Kardinah, RSU Islam Harapan Anda, Klinik Paru Masyarakat dan di 8 puskesmas yang ada di Kota Tegal. 

"Ya penyakit HIV memang sampai saat ini masih mengancam penularannya. Penyakit HIV juga tidak bisa disembuhkan. Namun, penderitanya bisa bertahan dalam keadaan sehat, jika dia minum ARV (arti retroviral virus) sepanjang hidupnya," ulasnya. 

Kendati demikian, para penderita HIV sangat susah dianjurkan untuk menjalani pengobatan.

"Sedangkan angka HIV/AIDS yang semakin meningkat ini, juga karena pergaulan yang bebas, termasuk banyak rumah kos yang saat ini dimanfaatkan oleh kelompok untuk bisa melakukan seks bebas," bebernya. 

Upaya Dinkes untuk pencegahan dengan melakukan kolaborasi bersama Dinas Pariwisata, perhotelan dan tempat hiburan.

"Jadi sekarang tinggal masyarakatnya yang juga harus ikut berperan. Yakni mau menjauhi perilaku yang berisiko dan lebih baik dari pada mengobati," bebernya. 

Terlebih semenjak viral penggunaan aplikasi tertentu yang dimanfaatkan oleh sejumlah komunitas pergaulan bebas. 

"Ya terhadap mereka pengguna aplikasi itu, kami juga terkadang kesulitan untuk menjangkaunya. Karena mereka selalu berpindah-pindah. Berbeda dengan mereka yang ada di tempat hiburan malam, baik itu tempat karaoke atau spa, yang lebih mudah diajak komunikasi ataupun pemeriksaan kesehatan secara rutin," bebernya. 

Makanya perlu peran masyarakat, termasuk pemilik ataupun pengelola rumah kos untuk lebih memperketat calon penghuninya. 

BACA JUGA: Kasus Baru HIV/AIDS di Kabupaten Tegal Mencapai 82 Orang

BACA JUGA: 1.128 orang di Kabupaten Tegal Tertular HIV/AIDS, 141 di Antaranya Ibu Rumah Tangga

Angka HIV/AIDS terus meningkat

Sementara itu dari data Dinkes Kota Tegal, dari tahun angka HIV/AIDS terus meningkat. Di antaranya di tahun 2021 sebanyak 58 Kasus, 2022 ada 127 Kasus dan 2023 sebanyak 65 Kasus (Januari – Juni). Sementara di tahun 2024 terdapat 124 kasus baru.

Petugas Penjangkau Komunitas WPS Nisi Nuraini mengaku kesulitan saat hendak komunikasi dengan wanita penjaja seks (WPS), lelaki suka lelaki (LSL) yang kini banyak memanfaatkan aplikasi hijau. 

Pasalnya, keberadaan mereka yang selalu berpindah- pindah di rumah kos di perkampungan hingga identitas mereka yang tertutup.  

Sumber: