124 Kasus Baru HIV/AIDS Ditemukan di Kota Tegal, Didominasi Pria Penyuka Sesama Jenis
PEMERIKSAAN - Seorang petugas kesehatan tengah melakukan pemeriksaan kesehatan dan screening HIV/AIDS terhadap kelompok berisiko tinggi di Kota Tegal.-Agus Wibowo-radartegal.disway.id
"Padahal semestinya, mereka (WPS/LSL) merupakan salah satu kelompok yang rentan tertular HIV/AIDS. Namun mereka selalu kucing- kucingan, " bebernya.
Terpisah salah satu pemerhati HIV/AIDS, Wibowo, menyebut bahwa peran pemerintah dalam upaya penanggulangan penyakit berbahaya itu dinilai tanggung.
"Contoh, banyak rumah kos abu- abu yang berada di tengah-tengah masyarakat. Dan tidak disadari kos itu dijadikan sebagai transaksi bagi WPS termasuk LSL," jelasnya.
Bowo menyebut lokasi atau praktik yang berada di rumah kos maupun kostel hingga hotel ini, yang harus disterilkan. Sebab pengawasan terhadap para pelakunya tidak terbuka.
"Maaf berbeda dengan misalnya tempat karaoke ataupun Spa, yang bisa dengan mudah didatangi dan dilakukan pemeriksaan cek HIV/AIDS. Identitas mereka juga bisa dengan mudah kita dapat tanpa harus meminta ke masing-masing pelaku," ungkapnya.
Jadi, yang terjadi saat ini adalah praktik WPS ataupun LSL yang kini justru marak di perkampungan. Peran pemerintah, maupun aparat kepolisian hingga tokoh masyarakat sekitar perlu dilakukan bersama-sama dengan konkret.
"Bukan hanya sekedar menerima aduan adanya orang sakit dan terdeteksi virus HIV/AIDS. Namun justru langkah deteksi dini yang perlu dilakukan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: