4 Siswa yang Tersambar Petir di Bumiayu Dirawat di RS, Biaya Ditanggung Pemerintah

Setelah mengunjungi para siswa yang dirawat, Pj. Bupati Brebes melanjutkan kunjungannya ke rumah duka di Desa Laren dan Desa Pruwatan. 

Di sana, ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Ade Darmawan (kelas 9E) dan Muhammad Fakhri Aziz (kelas 9A), dua siswa yang meninggal dunia akibat peristiwa tragis tersebut.

Siswa di Bumiayu tersambar petir sepulang sekolah

Kepala Dinas Pendidikan Caridah M.Pd, mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi saat para siswa hendak pulang sekolah. 

Sekitar pukul 13.08 WIB, hujan deras mengguyur kawasan sekolah, dan sambaran petir menghantam saat para siswa berada di area parkiran. 

BACA JUGA: Anti Petir! Smart TV Ini Bikin Hati Tenang Saat Menonton Tayangan di Musim Penghujan

BACA JUGA: Detik-detik Pria Tersambar Petir Saat Bermain Sepakbola di Stadion Siliwangi Terekam CCTV

Akibatnya, enam siswa menjadi korban, dua di antaranya meninggal dunia di lokasi.

Caridah juga menyampaikan bahwa Dindikpora Kabupaten Brebes akan menyediakan pendampingan psikologis untuk membantu siswa yang mengalami trauma akibat peristiwa ini.

''Kami akan bekerjasama dengan psikolog untuk memberikan pendampingan jika diperlukan agar kesehatan mental mereka terjaga," ungkap Caridah.

Keluarga korban tak punya firasat buruk

Sementara di rumah duka, Masidah, ibu dari Ade Darmawan, mengungkapkan tidak memiliki firasat buruk sebelum kejadian. 

BACA JUGA: 3 Smart TV Sony Terbaik dengan Spesifikasi dan Fitur-fitur Modern, Ada yang Tahan Sambaran Petir

BACA JUGA: Musim Hujan, Ini Dampak Buruk Mobil Terendam Banjir yang Wajib Diwaspadai

“Ade sempat meminta uang untuk iuran bus sebelum kejadian,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Dia menggambarkan Ade sebagai anak yang penyayang dan akrab dengan adik bungsunya, yang sempat mencium kakaknya sebelum pergi ke sekolah.

Sumber: