Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Penerbangan Udara Ditutup Sementara

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Penerbangan Udara Ditutup Sementara

penerbangan udara di NTT dan sekitarnya akan istirahat cukup lama jika melihat karakteristik aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki yang saat ini--

Radartegal.com - Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi dan kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang sangat signifikan pada Jumat, 8 November 2024 sekitar pukul 13.55 Wita.

Erupsi kali ini tercatat sebagai salah satu yang paling dahsyat dalam beberapa waktu terakhir. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki mencapai ketinggian yang mengkhawatirkan, yaitu sekitar 4.000 meter di atas puncak atau setara dengan 5.584 meter di atas permukaan laut.

Berdasarkan pengamatan visual, kolom abu vulkanik yang dihasilkan oleh erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki memiliki warna kelabu tebal dan menyebar ke beberapa arah, terutama ke barat daya, barat, dan barat laut.

Kondisi ini mengindikasikan bahwa letusan berlangsung dengan intensitas tinggi dan material vulkanik yang dihasilkan cukup signifikan. Hingga saat ini, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki masih terus berlangsung.

BACA JUGA: Pertama Sejak 130 Tahun, Gunung Fuji Tak Bersalju Karena Suhu Panas

BACA JUGA: Gadis 17 Tahun yang Hilang 3 Hari di Gunung Slamet Ditemukan Selamat, Bertahan dengan 3 Potong Roti

Erupsi Berulang dalam Satu Hari

Sebelum erupsi dahsyat pada siang hari, Gunung Lewotobi Laki-laki juga telah mengalami erupsi pada pagi hari sekitar pukul 10.44 Wita.

Meskipun skala erupsi pagi hari tidak sebesar erupsi siang hari, namun tetap perlu diwaspadai. Tinggi kolom letusan pada erupsi pagi tercatat mencapai 2.500 meter di atas puncak atau sekitar 4.084 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu vulkanik yang dihasilkan pada erupsi pagi ini juga berwarna kelabu tebal dan menyebar ke arah barat laut.

Mengingat tingginya aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki, masyarakat dan wisatawan di sekitar gunung tersebut diimbau untuk tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi.

BACA JUGA: Mitos Gunung Prau, dari Pocong Tidur sampai Berkumpulnya Dewa-dewa

BACA JUGA: Mitos Menyeramkan Gunung Ciremai, dari Harimau Mata Satu hingga Gamelan Gaib

Selain itu, terdapat larangan khusus untuk beraktivitas di sektoral sejauh 8 kilometer ke arah barat daya dan barat laut. Masyarakat juga diminta untuk mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat dan tidak menyebarkan informasi yang tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya.

Hujan Abu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: