Mengenal Si Ophit, Sosok Kera Raksasa Fenomenal dari Kabupaten Tegal

Mengenal Si Ophit, Sosok Kera Raksasa Fenomenal dari Kabupaten Tegal

SI OPHIT- Untuk memudahkan penyebutan Gigantopithecus, masyarakat dipersilakan menamakan kera raksasa fenomenal tersebut dengan nama si Ophit. -Istimewa-Radartegal.disway.id

SLAWI, radartegal.com – Untuk memudahkan penyebutan Gigantopithecus oleh kalangan publik, Kepala Unit Museum Situs Semedo Kabupaten Tegal Gatut Eko Nurcahyo, Selasa, 08 Oktober 2024 malam mempersilakan masyarakat menamakan kera raksasa fenomenal tersebut dengan nama si Ophit atau batire Ophit. 

Penyebutan ini merupakan bagian dari upaya pihaknya mengenalkan kera raksasa fenomenal kepada publik agar lebih familiar. 

Selain menciptakan sosok ikonik dan fenomenal asal Desa Semedo, Kabupaten Tegal.

Si Ophit dikatakan fenomenal karena tempat ditemukannya berada di luar habitat aslinya di Tiongkok Selatan yang beriklim sub tropis. 

BACA JUGA: Pamerkan Fosil Kera Raksasa Terbesar se-Asia Tenggara, Gigantopithecus Expo 2024 Bisa Dikunjungi Gratis

BACA JUGA: Fosil Kera Raksasa Dipamerkan di Trasa Tegal dalam Gigantopithecus Expo 2024

Sehingga bisa saja si Ophit adalah primate yang bermigrasi dari Cina ke wilayah tropis, atau adanya kemungkinan lain si Ophit sudah hidup di Semedo sejak masa pleistosen awal hingga tengah.

“Kabupaten Tegal ini punya warisan sejarah yang luar biasa dan patut dibanggakan. Sehingga dengan hadirnya si Ophit ini silakan mau dibawa ke mana Gigantopithecus ini. Maka inilah konsep reimajimasi warisan budaya yang kita bawa lewat gelaran Pemeran Temporer Gigantopithecus Expo 2024 Wanara Seba,” ucapnya saat menjadi narasumber dalam podcast Loken Humas Pemkab Tegal tersebut.

Menurutnya, temuan fragmen fosil mandibula atau tulang rahang bawah kera raksasa atau Gigantopithecus di situs Semedo oleh warga lokal menjadi hal fenomenal di dunia arkeologi nasional. 

Sebab, fosil primata terbesar yang pernah hidup di muka bumi ini untuk pertama kalinya ditemukan secara tidak sengaja di sebuah toko obat herbal di Hong Kong pada tahun 1935 oleh G.H.R von Koenigswald dan kini fosilnya juga ditemukan di Kabupaten Tegal.

BACA JUGA: Susuri Temuan Fosil Kingkong di Bukit Semedo Tegal, Berbagai Komunitas Ikut Tapak Tilas

BACA JUGA: Akses Menuju Museum Situs Semedo Diperbaiki, Pengecoran Jalan Balamoa-Bader Sudah 57 Persen

Von Koenigswald adalah seorang paleontolog dan geolog berkebangsaan Jerman-Belanda yang kemudian menamai species dalam genus kera ini sebagai Gigantopithecus blackie.

Fragmen fosil Gigantopithecus di Semedo sendiri untuk pertama kalinya ditemukan Dakri, warga desa setempat pada tahun 2014 di mana sebelumnya ia juga menemukan fosil bagian tengkorak kepala Homo erectus di tahun 2011. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: