Warga SMPN 1 Tarub Kabupaten Tegal Gelar Karya P5 Kebhinekaan Tunggal Ika untuk Kelas IX

Warga SMPN 1 Tarub Kabupaten Tegal Gelar Karya P5 Kebhinekaan Tunggal Ika untuk Kelas IX

POSE BERSAMA - Warga SMPN 1 Tarub Kabupaten Tegal berpose bersama dalam gelar P5 Kebinekaan Tunggal Ika.-Hermas Purwadi-Radartegal.disway.id

TARUB, radartegal.com - Warga SMPN 1 Tarub Kabupaten Tegal Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tema “Bhinneka Tunggal Ika” untuk peserta didik kelas IX. 

Kepala SMPN 1 Tarub Kabupaten Tegal Supajar SPd MPd mengatakan bahwa kegiatan P5 ini mengembangkan 3 dimensi profil pelajar Pancasila. 

"Dimensi tersebut adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinnekaan global, dan kreatif," ujarnya, Kamis, 10 Oktober 2024.

Kegiatan ini dilakukan bersamaan bersamaan dengan kelas gelar karya tema “Suara Demokrasi” yang dilakukan oleh peserta didik kelas VII, dan wirausaha untuk kelas VIII.

BACA JUGA: Usung Santri Suci, Wayang Golek Gagrak SMPN 2 Adiwerna Tampil Memukau di Trasa

BACA JUGA: Kenalkan Mantra Sakti, SMPN 1 Slawi Luncurkan Inovasi Manajemen Sekolah Berbasis Kemitraan

Menurutnya, kegiatan P5 ini bertujuan agar peserta didik SMPN 1 Tarub menghargai dan melestarikan budaya Indonesia, serta dapat mengembangkan kreativitasnya melalui tahapan aksi. 

Yaitu membuat miniatur rumah adat  dan  menarikan tarian daerah di Indonesia. 

Puncaknya dalam kegiatan P5 adalah gelar karya, di mana di dalamnya akan menampilkan hasil kreativitas peserta didik SMPN 1 Tarub sebagai bentuk kepedulian dalam melestarikan keragaman budaya di Indonesia.

Implementasi P5 pada Kurikulum Merdeka mencakup beberapa tema, salah satunya adalah Bhinneka Tunggal Ika. 

BACA JUGA: Masih Ada yang Belum Lancar Membaca, SMPN 2 Balapulang Kabupaten Tegal Giatkan Calistung

BACA JUGA: Peringati Maulid Nabi, SMPN 1 Pagerbarang Kabupaten Tegal Sekaligus Resmikan Musala

"Ini merupakan semboyan negara yang  menggambarkan kondisi Indonesia yang mempunyai banyak keragaman budaya, namun tetap menjadi satu bangsa," ungkapnya.

Dalam konteks menyambung dan menanamkan karakter serta mengenalkan identitas bangsa dalam bingkai keberagaman, tentu bangsa Indonesia menjadi titik urgensi bagi penerus bangsa untuk dipahami, dijiwai serta diimplementasikan dalam tatanan penerapan revolusi mental. 

Sumber: