Calon Walikota Tegal Pilkada 2024 Ini Sebut Ada Turbulanci antara Teori dan Realita dalam Dialog Politik

Calon Walikota Tegal Pilkada 2024 Ini Sebut Ada Turbulanci antara Teori dan Realita dalam Dialog Politik

Calon Walikota Tegal Pilkada 2024 Edy Suripno saat menjawab pertanyaan moderator dalam dialog politik Muhammadiyah--

TEGAL, radartegal.com - Salah satu calon Walikota dan Wakil Walikota Tegal yang hadir dalam dialog politik yang digelar pada Minggu 15 September 2024 menyebut ada turbulenci antara teori dan realita. Namun, itu yang mampu menghidupkan diskusi.

Ditemui usai dialog, Calon Walikota Tegal Edy Suripno mengatakan memang sulit kalau kita berbicara antara teori dan kenyataan. Pasti akan sulit ketika orang berbicara teori namun dibenturkan dengan kenyataan, sehingga akan terjadi turbulansi.

"Tadi (dalam dialog) itu juga terjadi turbulansi. Karena berbicara tentang teori namun fakta-faktanya tidak demikian," katanya.

Dimana, kata Edy, saat berbicara tentang pemilihan Walikota adalah untuk melaksanakan kehendak masyarakat, itu teorinya. Turbulansinya bagi incumbent, realitanya tidak seperti itu.

BACA JUGA: Pemanasan Debat, 3 Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Tegal Pilkada 2024 Adu Gagasan di Acara Ini

BACA JUGA: Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Tegal Pilkada 2024 Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Semarang

"Kita tahu, bagaimana dengan penyempitan Jalan Ahmad Yani, karena itu jelas bukan keinginan dari masyarakat namun dari kepala dwerah. Nah, turbulansi itu saat dialog ada sehingga menjadi hidup dan itu, menjadi literasi untuk mendewasakan politik masyarakat," tandasnya.

Sebelumnya, dalam paparannya saat dialog, Edy Suripno menawarkan sejumlah program untuk lima tahun ke depan. Program itu, akan menyentuh kebutuhan dasar masyarakat seperti kesehatan, pendidikan dan tempat tinggal.

"Itu tertuang dalam nawakarsa sembilan kehendak. Meliputi kesehatan dan santunan kematian, wajib sekolah sampai sarjana, berjualan nyaman, renovasi rumah rusak, hibah tanah untuk tempat ibadah dan sertifikat tanah untuk rakyat," katanya.

Selanjutnya, kata Uyip, ada perbaikan infrastruktur, operasional yang layak serta jaminan pemerintahan melindungi (ngayomi), melayani (ngayani) dan menyejahterakan (ngayani). Juga ada penyelarasan dengan visi Kota Tegal Nyawiji yang merupakan akronim dari nyaman, wibawa dan sinerji.

BACA JUGA: Segera Buka Pendaftaran Calon Walikota dan Wakil Waliota Tegal, KPU Komitmen Laksanakan Putusan MK

BACA JUGA: Daftar ke KPU, Calon Walikota dan Wakil Walikota Tegal Pilkada 2024 PUSAT Diiringi 'Ibu Ratu'

Sementara dalam closing statementnya, Edy manyampaikan orang yang beruntung adalah orang yang menangkap masa lalu menjadi sebuah pelajaran untuk mengubah kondisi yang akan datang. Maka orang yang merugi, orang yang tidak bisa belajar untuk melihat peristiwa yang terjadi untuk dijadikan bekal di masa mendatang. 

"Jadi belajarlah untuk mengambil hikmah, gunakan hati kita, memilih dengan hati kita dan serahkan semua kepadaNya," pungkasnya. 

Sumber: